LOMBOKONI.com – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hassanudin, menekankan pentingnya mengikuti pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan dalam pembukaan kickoff meeting Forum Perangkat Daerah untuk penyusunan awal RPJMD NTB di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), pada Rabu, 12 Februari 2025.
“Pedoman penyusunan RPJMD dari Kementerian Dalam Negeri bersifat homogen, sehingga karakteristik daerah yang berbeda-beda harus disikapi dengan baik,” kata Hassanudin.
Pj Gubernur juga menegaskan bahwa dalam situasi efisiensi anggaran, fokus pembangunan harus berorientasi pada program (program oriented), bukan pada anggaran (budget oriented).
Dia memaparkan tiga fokus utama pembangunan NTB, yaitu pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pengembangan NTB sebagai destinasi wisata dunia.
Selain itu, kata dia, lima visi sasaran pembangunan meliputi peningkatan pendapatan per kapita, pengentasan kemiskinan dan ketimpangan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pencapaian nol emisi dan pengurangan efek rumah kaca, serta kepemimpinan daerah.
Pj Gubernur Hassanudin menambahkan, pembangunan yang berorientasi pada desa memerlukan validasi data mikro yang akurat untuk merumuskan target yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Hal ini juga memerlukan pemahaman mendalam terhadap dokumen perencanaan dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota.

Sementara itu, Kepala Bappeda NTB, H. Iswandi, mengatakan bahwa tim transisi pemerintahan baru telah mengidentifikasi tujuh misi strategis, sepuluh program unggulan, dan 19 kegiatan prioritas daerah yang tercakup dalam 106 kegiatan strategis dalam rancangan dokumen RPJMD.
“Rancangan dokumen ini akan kita bahas bersama dalam musyawarah rencana pembangunan setelah kickoff meeting ini,” jelas Iswandi.
Sepuluh program unggulan pemerintah provinsi NTB untuk lima tahun ke depan meliputi:
1. NTB Sehat dan Cerdas
2. Desa Berdaya
3. NTB Inklusif
4. NTB Agro Maritim
5. Pariwisata NTB Berkualitas
6. E-Mania (Ekraf Mendunia)
7. NTB Terampil dan Tangkas
8. NTB Lestari Berkelanjutan
9. NTB Good and Smart Governance
10. NTB Connected
Iswandi juga memaparkan capaian NTB dalam dua dekade terakhir, di mana Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB baru mencapai separuh dari target, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih rendah, Indeks Risiko Penanganan Bencana masih berada di zona merah, serta kapasitas fiskal tiga kabupaten/kota yang masih perlu ditingkatkan.
“Dengan fokus pada program-program strategis dan validasi data yang akurat, kita berharap dapat mencapai target pembangunan yang lebih baik dalam periode RPJMD 2025-2029”, tutup Iswandi.***