LOMBOKINI.com – Muhrim Rajasa, Ketua Divisi Bidang Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Budidaya Laut, siap menyampaikan teknik untuk memajukan NTB sesuai bidangnya. Hal ini, ia akan sampaikan dalam Rapat Kerja Laskar Prabowo 08 NTB yang akan digelar dalam waktu dekat. Organisasi ini juga berkomitmen tegak lurus bersinergi dengan seluruh pemerintah di tingkat kota dan kabupaten se-NTB.
Laskar Prabowo 08 mendukung pemberdayaan, pelayanan, dan terwujudnya infrastruktur pembangunan sesuai harapan Presiden RI Prabowo Subianto. Mereka juga siap taat pada AD/ART organisasi.
Kehadiran Laskar Prabowo 08 akan bergerak secara kolektif mengawal seluruh program dan visi misi Presiden Prabowo Subianto. Dengan bersinergi, mereka memastikan Prabowo sukses membangun Indonesia dari kota hingga pelosok desa, termasuk di NTB.
NTB memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan budidaya laut. Muhrim menegaskan, NTB harus menjadi pusat unggulan di bidang-bidang tersebut.
NTB merupakan penghasil padi berlimpah. Ke depan, Muhrim berharap NTB tidak hanya menjadi lumbung padi lokal, tetapi juga dunia. Untuk mencapainya, Laskar Prabowo 08 mendukung Gubernur NTB, bupati, dan wali kota dalam mempercepat pembangunan infrastruktur irigasi mulai dari primer, sekunder, tersier, hingga kuarter. Tujuannya, agar air terus mengalir dan petani bisa menanam padi tanpa tergantung musim.
Selain itu, percepatan pembangunan di sektor pertanian akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang maju dan berdaya saing, sehingga berdampak global.
Dunia mengenal NTB sebagai penghasil komoditas budidaya laut, terutama lobster. Potensi ini menjadi keunggulan yang tidak dimiliki daerah lain. Muhrim mendukung Bupati Lombok Timur dan Gubernur NTB untuk mengembangkan budidaya lobster sebagai peluang kerja dan penggerak ekonomi masyarakat.
Selain lobster, pengembangan budidaya rumput laut dan komoditas laut lainnya juga menjadi fokus. Muhrim menegaskan, semua potensi laut NTB harus ditunjukkan kepada dunia agar menarik minat investor.
“Kita harus tunjukkan kekayaan laut NTB di mata dunia. Dengan begitu, investor internasional akan tertarik pada produk-produk sehat dari Nusa Tenggara Barat,” tutup Muhrim.***