LOMBOKINI.com – Penjabat (Pj.) Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, bersama dengan Pj. Sekretaris Daerah, Inspektur Daerah, Asisten, serta sejumlah pimpinan OPD, mengikuti evaluasi kinerja triwulan ketiga pada Jumat, (12/07) di Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Pj. Bupati memaparkan 10 indikator utama, termasuk pemerintahan, layanan publik, kesehatan, pendidikan, perizinan, lapangan kerja, dan sub indikator lainnya. Beberapa capaian signifikan, seperti di bidang pelayanan kesehatan, diungkapkan kepada evaluator yang terdiri dari 8 orang.
Capaian Pelayanan Kesehatan
Lombok Timur berhasil mencapai cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage/UHC) sebesar 99,16% di pertengahan tahun 2024, melampaui target tahun 2024 sebesar 98%. Pemerintah mengalokasikan lebih dari Rp. 73 miliar untuk anggaran kesehatan tahun ini, meningkat hampir Rp. 34 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Pencegahan Penyakit dan Perlindungan Sosial
Upaya pencegahan dini terhadap polio dan perhatian terhadap petugas gizi mendapat apresiasi dari tim evaluator. Sebanyak 219.458 anak umur 0-7 tahun menjadi sasaran program ini, dengan 4.122 pos PIN tersedia.
Perlindungan bagi Pekerja Rentan
Pemda memberikan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan kepada 4.800 anggota Badan Keamanan Desa (BKD), 17.500 petani tembakau, dan 550 nelayan, dengan total dana Rp. 2.967.340.000.
“Pemda harus hadir untuk menopang para pekerja rentan seperti petani tembakau dan anggota BKD,” jelas Juaini Taofik.
Program Pemberdayaan dan Infrastruktur
Pemda menjalin MoU dengan Yayasan Relief Islami Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat dalam penanganan kemiskinan ekstrem. Selain itu, Pemda berupaya menuntaskan pelayanan air bersih melalui SPAM Pantai Selatan yang akan menyediakan 10.000 Sambungan Rumah (SR) bagi 25.000 jiwa.
Pengendalian Inflasi dan Stabilisasi Harga
Dalam upaya pengendalian inflasi, Pemda bekerja sama dengan Kabupaten Bima untuk stabilisasi harga bawang merah. Selain itu, didirikan Kios Inflasi bekerja sama dengan Bank Indonesia, Bank NTB Syariah, dan BUMD, serta dilakukan sidak ke agen dan distributor bahan pokok serta pupuk bersubsidi.
Program LOTIM BERKEMBANG
Program LOTIM BERKEMBANG berhasil menjangkau 1.655 UMKM dengan nilai subsidi Rp. 463.665.000 dan nilai kredit Rp. 15.455.500.000.
Digitalisasi Pajak Daerah
Pemda meluncurkan aplikasi e-pajak daerah terintegrasi Kanal Digital. Hingga Juni 2024, transaksi non tunai untuk pajak daerah mencapai Rp. 27,733 miliar lebih.
“Pemda terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan para pelaku usaha demi mewujudkan Lombok Timur Berkemajuan,” ujar Juaini Taofik.
Mal Pelayanan Publik (MPP)
MPP menjadi pola pelayanan baru bagi masyarakat Lombok Timur, dengan 17 gerai pelayanan mulai dari kependudukan hingga BPJS Ketenagakerjaan, termasuk gerai UMKM dan Dekranasda dengan produk kerajinan khas.
“Keberadaan MPP diharapkan dapat memberikan pengalaman pelayanan publik yang lebih nyaman, cepat, dan tepat,” harap Pj. Bupati.
Lebih lanjut, Juaini Taofik berkomitmen melaksanakan semua saran dan masukan dari tim evaluator, termasuk peningkatan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kerjasama dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.
“Terima kasih kepada semua pihak. Ini bukan capaian pribadi, melainkan hasil kerja tim yang baik,” tambahnya usai evaluasi kinerja. (lk)
Penulis : Ong
Editor : Redaksi