LOMBOKINI.com – TNI Angkatan Darat (TNI AD) menjalin kerja sama dengan Co-Founder Bali Ocean Days, Paskal Philippe, untuk mengoperasikan perahu ponton penyapu sampah di seluruh Indonesia.
Demikian dikatakan Paskal Philippe saat menyaksikan langsung inovasi tersebut dalam ajang Bali Ocean Days yang digelar di Jimbaran, Bali, pada Jumat, 7 Februari 2025.
“Target kami, 100 unit ponton dapat diproduksi di Bengpuspalad tahun ini dan segera dioperasikan di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Bali,” kata Paskal dalam keterangan resmi Dispenad, dilansir Lombokini.com, pada Sabtu (8/2/2025).
Paskal berharap, dengan hadirnya inovasi ini, semakin banyak perairan di Indonesia yang terbebas dari pencemaran. Hal ini diyakini akan menjaga ekosistem perairan tetap lestari dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyambut baik inisiatif ini. Dia mengatakan saat ini TNI AD telah memiliki 19 unit perahu ponton dan akan mendapat tambahan 100 unit lagi dari Paskal Philippe.
“Berapapun jumlahnya, yang terpenting adalah semangat dan keseriusan kita dalam menjaga kebersihan perairan. Dengan langkah nyata ini, kawasan perairan Indonesia bisa kembali bersih dan indah,” kata Wahyu.
Perahu ponton merupakan alat yang dirancang khusus untuk membersihkan sungai dan danau dari sampah serta eceng gondok yang kerap menghambat aliran air dan mengancam ekosistem.
Inovasi ini digagas oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, yang prihatin terhadap kondisi perairan di Indonesia.
“Bapak KSAD menginginkan solusi nyata untuk membersihkan sungai dan danau dari sampah serta eceng gondok yang semakin mengancam ekosistem air dan menghambat aktivitas masyarakat. Dari situ, lahirlah inovasi perahu ponton ini,” jelasnya.
Dijelaskan juga bahwa perahu ponton ini dikembangkan oleh Bengkel Pusat Peralatan (Bengpuspal) Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) dan telah terbukti efektif dalam mengatasi masalah sampah di perairan Indonesia.
“Saat ini, ponton serupa telah dioperasikan di Danau Toba, Danau Tondano, dan Sungai Ciliwung, dengan hasil yang signifikan”, katanya.
“Dalam satu jam, perahu ini mampu membersihkan hingga 400 kilogram sampah atau eceng gondok. Ini sangat membantu mengembalikan kelestarian perairan dan meningkatkan manfaat ekonominya bagi masyarakat,” tutup Wahyu. ***