LOMBOKINI.com – Empat mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang tergabung dalam tim riset Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Sosial dan Humaniora menyerahkan policy brief kepada Dinas Kesehatan Lombok Timur pada Jumat, 19 Juli 2024.
Penyerahan tersebut dilakukan oleh ketua tim, Paenal Juni Harian, dan diterima oleh Kepala Seksi Gizi, Wahyuni Kunayarti, yang mewakili kepala dinas.
Paenal menjelaskan bahwa policy brief ini adalah hasil tambahan dari penelitian mereka yang berfokus pada peran tuan guru dalam pencegahan dan penanganan stunting di Lombok Timur.
“Kami mencoba mengupas isu stunting melalui kaca mata sosial. Policy brief ini diminta oleh dinas kesehatan sejak awal penelitian,” kata Paenal.
Penelitian ini berlangsung dari Mei hingga Juli 2024, dengan anggota tim yaitu Shafwatu Qalbiy Taqiyudin Nabani dari jurusan Ilmu Komunikasi, dan Devi Yuliana dari jurusan Pendidikan Sosiologi.
Wahyuni Kunayarti mengapresiasi ide dan gagasan ilmiah para mahasiswa, menyebutkan bahwa usulan kebijakan tersebut berdasarkan penelitian empiris dan sistematis.
“Stunting adalah tanggung jawab bersama, memerlukan keterlibatan banyak pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat,” jelas Wahyuni.
Ia menambahkan bahwa program da’i kesehatan yang pernah ada pada 2020-2021 tidak dilanjutkan karena masalah anggaran dan kesulitan koordinasi.
Beberapa poin kebijakan yang diusulkan dalam dokumen tersebut meliputi:
- Mengembalikan dan mengoptimalkan program da’i kesehatan.
- Setiap puskesmas memiliki minimal satu da’i kesehatan dari unsur tuan guru setempat.
- Pengajian rutin bulanan di setiap kecamatan dengan figur tuan guru yang berpengaruh.
- Kolaborasi berkelanjutan dengan pondok pesantren untuk edukasi kesehatan sejak dini. ***
Penulis : Ong