LOMBOKINI.com – Wisatawan memadati Ekowisata Bale Mangrove di Desa Poton Bako, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, selama libur Lebaran 2025. Mereka menikmati keindahan puluhan jenis mangrove berusia puluhan tahun di lokasi tersebut.
Salah satu pengunjung, Sudiarti (30) asal Desa Bagik Payung Selatan, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, sengaja datang untuk berlibur. “Kami ke sini buat ngadem. Pohon mangrovenya tinggi-tinggi,” ujarnya kepada Lombokini.com, Sabtu 5 April 2025.
Pengunjung juga bisa berfoto selfie di area ekowisata yang eksotis ini. Pemandangan di tepi jembatan setapak buatan masyarakat terlihat unik.

Di sisi timur, pengunjung dapat melihat pulau-pulau kecil di Kecamatan Keruak, termasuk Pulau Maringkik. “Kami juga bisa menyewa sampan untuk berkeliling,” tambah Sudiarti.
Lukman, pengelola ekowisata, menjelaskan bahwa ribuan pohon mangrove tersebut ditanam pada tahun 1990-an oleh warga bersama LSM peduli kelestarian pantai. “Dulu, warga yang menanam 100 mangrove mendapat upah Rp4.000 per orang dari pemerintah dan LSM,” jelasnya.
Selain sebagai destinasi wisata, mangrove ini juga berfungsi menahan abrasi. “Saat air laut naik, mangrove bisa meredam ombak yang mengancam pemukiman warga,” ujar Lukman.
Ekowisata Bale Mangrove menyediakan enam gazebo untuk bersantai bersama keluarga. Lokasinya juga cocok untuk memancing. Tiket masuknya hanya Rp5.000 per orang. Dari Kota Selong, perjalanan memakan waktu 45 menit, sedangkan dari Mataram sekitar 1,5 jam melalui Praya, Lombok Tengah. ***