LOMBOKINI.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan dalam arahannya untuk menyikapi persoalan Rumah Singgah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB pada Rapat Terbatas yang digelar secara virtual, Sabtu, 22 Februari 2024.
Miq Iqbal menyampaikan keprihatinannya melalui Zoom di sela waktu rehat Orientasi Kepemimpinan di Magelang. “Saya turut prihatin atas kejadian seperti ini,” ujarnya.

Gubernur NTB menekankan tiga poin penting dalam arahannya. Pertama, ia meminta agar rumah singgah tetap diizinkan untuk digunakan keluarga pasien hingga ditemukan solusi permanen.
Kedua, ia memastikan bahwa siapa pun yang mengalami luka, baik petugas keamanan maupun masyarakat, harus mendapatkan pengobatan hingga sembuh. Ketiga, ia menekankan pentingnya memperbaiki komunikasi publik.
“Komunikasi publik kita harus diperbaiki. Informasi yang baik harus sampai kepada masyarakat agar tidak menimbulkan berita negatif yang tidak sesuai dengan fakta,” tegasnya.
Gubernur NTB menambahkan bahwa persoalan yang terjadi seringkali bukan hanya pada substansi masalah, tetapi juga pada cara berkomunikasi antara pihak pemberi layanan publik (RSUD) dengan pasien, keluarga pasien, dan masyarakat. “Oleh karena itu, komunikasi publik kita harus diperbaiki,” tegas Miq Iqbal.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan stakeholders terkait untuk memastikan bahwa Rumah Singgah RSUD Provinsi NTB dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kami akan menyampaikan arahan Bapak Gubernur NTB dan melibatkan Dinas Sosial dalam membahas hal ini,” katanya.
Di awal rapat virtual, Direktur RSUD NTB melaporkan bahwa kondisi Rumah Singgah saat ini sudah tidak representatif, sehingga rencananya akan dilakukan relokasi.
“Kami telah melakukan sosialisasi kepada pasien dan keluarga pasien, dan mereka telah menyetujui rencana relokasi. Saat ini, proses pembangunan rumah singgah baru sedang berlangsung,” kata Direktur RSUD Provinsi NTB yang akrab disapa Dokter Jack.
Dokter Jack menjelaskan bahwa di lokasi baru nantinya, para pasien dan keluarga pasien akan mendapatkan kemudahan akses ke poliklinik, masjid, area memasak, dan fasilitas lainnya.
“Faktanya, kami akan merelokasi rumah singgah agar keluarga pasien lebih nyaman. Kami berusaha menyiapkan akses yang lebih luas dan jalan masuk yang lebih mudah,” jelasnya.
Rapat virtual tersebut dihadiri oleh Asisten 2 Setda NTB, Asisten 3 Setda NTB, Direktur RSUD Provinsi NTB, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dan Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB.***