LOMBOKINI.com – Bale Mangrove, sebuah destinasi wisata alam yang terletak di Dusun Poton Bako, Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menjadi salah satu daya tarik wisata sejak tahun 2021.
Destinasi wisata di bagian selatan Lombok Timur ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menjadi contoh nyata upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Lukmanul Hakim, pengelola Ekowisata Bale Mangrove, kepada Lombokini.com, Ahad 16 Februari 2025, mengatakan inisiatif ini berawal dari kepedulian pemuda desa terhadap kelestarian ekosistem mangrove.
“Dengan semangat gotong royong, kami berupaya menjaga dan memanfaatkan kawasan mangrove secara berkelanjutan”, katanya.

Dukungan dari pemerintah daerah pun turut mempercepat pengembangan infrastruktur dan penataan kawasan Bale Mangrove agar lebih nyaman bagi pengunjung.
Selain fokus pada pelestarian lingkungan, Bale Mangrove juga menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.
“Ini bertujuan untuk memajukan perekonomian masyarakat Desa Jerowaru melalui kegiatan ekowisata”, tambah Lukman.
Upaya ini tidak sia-sia, karena Desa Jerowaru berhasil masuk dalam daftar 15 Desa Wisata Terbaik di Indonesia dalam kampanye Sadar Wisata.

Bagi pengunjung, Bale Mangrove menawarkan pengalaman wisata yang unik dan mendidik. Mereka dapat menikmati keindahan enam jenis pohon mangrove, seperti Rhizophora Apiculata dan Rhizophora Mucronata, sambil belajar tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove.
Berbagai paket wisata juga tersedia, mulai dari camping ground, menyusuri mangrove dengan kayak, hingga menikmati momen sunset di atas jembatan Bale Mangrove.
Bale Mangrove bukan sekadar destinasi wisata alam, melainkan juga simbol kepedulian terhadap lingkungan dan upaya pemberdayaan ekonomi lokal.
Keberhasilan pengelolaan ekowisata ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi wisata berbasis alam dan masyarakat.***
Editor : Najamudin Anaji