LOMBOKINI.com – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi menjalani pembelajaran berbeda pada Ahad (20/04). Alih-alih duduk di kelas, mereka menjelajahi lorong gelap Goa Bangkang di Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Ditemani tiga dosen pembimbing, rombongan mahasiswa meneliti struktur geologi dan geomorfologi goa tersebut. Goa Bangkang, yang terletak dekat Sirkuit Mandalika, menyimpan sejarah pembentukan batuan kapur akibat erosi air selama ribuan tahun.
Korprodi Pendidikan Geografi, Baiq Ahda Razula Apriyeni, M.Si, menjelaskan, Goa Bangkang tidak hanya menjadi habitat kelelawar, tetapi juga menyimpan data penting tentang evolusi geologi Lombok.
“Proses pembentukan karst di sini unik karena dipengaruhi curah hujan rendah,” ujarnya 21 April 2025.
Selain batuan, mahasiswa juga mendokumentasikan flora-fauna endemik sekitar goa. Penelitian ini diharapkan memberi rekomendasi konservasi, mengingat kawasan tersebut semakin populer bagi wisatawan.
“Belajar langsung di alam jauh lebih bermakna daripada sekadar teori,” ujar salah satu mahasiswa.
Bagi mereka, Goa Bangkang bukan sekadar destinasi, melainkan ruang kelas hidup yang mengajarkan interaksi antara bumi dan ilmu pengetahuan.***