LOMBOKINI.com – Empat event dari Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang dimumukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Dari total 110 event yang terpilih, NTB menyumbangkan empat event yang dinilai mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kadis Pariwisata NTB, Jamaluddin Maladi, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, NTB berhasil meloloskan 4 event ke KEN. Jika kita bandingkan dengan provinsi lain seperti NTT dan Bali, NTB memiliki jumlah event yang lebih banyak. Bali dan NTT masing-masing hanya memiliki 3 event yang masuk KEN,” ujar Jamaluddin di Mataram pada Jumat, 21 Februari 2025.
Keempat event NTB yang masuk KEN 2025 tersebut adalah Festival Alunan Budaya Desa Pringgasela (Lombok Timur), Festival Perang Topat (Lombok Barat), Festival Gili (Lombok Utara), dan Festival Rimpu Mantika (Kota Bima).
Jamaluddin meminta Dinas Pariwisata kabupaten/kota segera berkoordinasi dengan panitia penyelenggara untuk memastikan event tersebut berjalan lebih baik daripada tahun sebelumnya.
“Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Evaluasi dari event sebelumnya harus menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas, terutama dalam hal anggaran dan pelaksanaan,” pintanya.
Untuk mendukung kesuksesan event tersebut, pemerintah daerah (Pemda) kabupaten/kota harus segera menyusun proposal dan menggandeng pengusaha lokal serta sponsor.
“Kami harap Pemda dan event organizer (EO) dapat menjalin komunikasi yang baik dengan pihak ketiga, seperti pengusaha atau sponsor, untuk mendukung pelaksanaan event,” tambah Jamaluddin.
Selain itu, Jamaluddin menekankan pentingnya melibatkan kabupaten/kota tetangga dalam setiap event. Misalnya, untuk Festival Rimpu Mantika di Kota Bima, perlu melibatkan empat kabupaten/kota tetangga, yaitu Dompu, Bima, Sumbawa, dan Sumbawa Barat.
“Mereka harus kita ajak berpartisipasi untuk mempromosikan kuliner daerah, ekonomi kreatif, dan potensi lainnya,” jelasnya.
Kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Perindustrian, juga dinilai penting untuk mendukung kesuksesan event tersebut.
“Komunikasi dengan kepala daerah juga harus kita jalin dengan baik agar semua pihak dapat saling mendukung,” ujarnya.
Meskipun Kemenpar akan memberikan dukungan anggaran, Jamaluddin menyadari bahwa dana tersebut tidak akan cukup. Oleh karena itu, Pemda dan EO harus kreatif dalam mencari sumber pendanaan tambahan.
“Anggaran dari Kemenpar hanya sebagai modal awal, tetapi tidak cukup untuk melaksanakan event secara maksimal,” katanya.
Dia optimistis bahwa keempat event tersebut akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke NTB. Tahun ini, Dispar NTB menargetkan 2,5 juta kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Sebanyak 58 event pariwisata telah mereka luncurkan untuk mencapai target tersebut.
Jamaluddin berharap dengan masuknya empat event NTB dalam KEN 2025, NTB dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan keindahan alam. ***