LOMBOKINI.com – Matahari menyengat hamparan hijau lahan tembakau di Desa Selaparang, Lombok Timur, tak mampu melunturkan semangat Rizal M. Suhardi.
Pria yang akrab disapa Ical ini justru mengubah kesederhanaan hidupnya menjadi kekuatan pendorong.
Sejak kecil, Ical membantu orang tuanya menggarap ladang. Tangannya yang selalu berlumpur mencengkeram cangkul dengan tekun, sementara pikirannya melambung tinggi mengejar mimpi.
“Pendidikan adalah jalan perubahan,” gumam Ical setiap kali memandang hamparan tembakau tak berujung di hadapannya kala itu.
Tahun 2014, Ical menyandang gelar Sarjana Pendidikan Biologi dari Universitas Hamzanwadi. Namun, ia tak berpuas diri. Beasiswa LPDP mengantarkannya ke Universitas Gadjah Mada, tempat ia meraih gelar magister dengan prestasi gemilang.
Tahun 2022 membuka babak baru. National Sun Yat-sen University di Taiwan menganugerahinya tiga beasiswa sekaligus: NSYSU Scholarship, Elite Doctoral Scholarship, dan Dr. Chi-Chu Tsai Memorial Scholarship.
Di kancah internasional ini, Ical tak sekadar menjadi peneliti. Ia memimpin sebagai Research Assistant sekaligus Program Manager di Straya Language Institute, membimbing ratusan mahasiswa Indonesia meraih beasiswa.
Tahun 2025 mencatat puncak perjuangannya. Dengan bangga, Ical mengenakan toga doktoral di podium wisuda. Gelar Doktor Biologi kini menjadi milik putra terbaik Lombok Timur ini.
Kini, Ical rutin kembali ke Lombok untuk menularkan semangat pada generasi muda. “Asal bukan penghalang,” tegasnya. “Mimpi dan kerja keraslah yang menentukan masa depan,” pesan Rizal M. Suhardi.
Dari teriknya ladang tembakau hingga dinginnya laboratorium Taiwan, Ical membuktikan: pendidikan tak pernah mengkhianati kesungguhan hati. ***







