LOMBOKINI.com – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di Pondok Pesantren Putra Rinjani, Desa Suntalangu, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Senin 5 Agustus 2924.
Acara ini dihadiri oleh 123 peserta yang terdiri dari guru dan siswa dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) kelas 6, Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas 3, dan Madrasah Aliyah (MA) kelas 3.
Dalam kegiatan ini, Tim Penyuluh BBPOM di Mataram memberikan materi mengenai Keamanan Obat dan Makanan, Gizi Seimbang, dan pengenalan Aplikasi BPOM Mobile.
Selain penyampaian materi, BBPOM juga menampilkan display produk yang Tidak Memenuhi Ketentuan, seperti produk tanpa izin edar atau yang mengandung bahan berbahaya. Display ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman peserta mengenai produk-produk yang harus diwaspadai.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara BBPOM di Mataram dan Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan Komisariat Universitas Mataram.
Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung, terutama dalam sesi diskusi interaktif yang mendalam tentang tips memilih produk obat dan makanan yang aman, serta bahaya produk tanpa izin edar.
Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran akan obat dan makanan yang aman dan bermutu sejak usia dini.
“Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, generasi muda saat ini harus dilengkapi dengan pengetahuan yang memadai tentang keamanan pangan,” ujar Yosef, melalui keterangan resminya, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Yosef juga menekankan bahwa BBPOM di Mataram tidak bisa bekerja sendiri dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang tidak memenuhi ketentuan.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang solid antara akademisi, masyarakat, pelaku usaha, dan media untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia. ***
Penulis : Ong