LOMBOKINI.com – Mantan Bupati Lombok Timur, H. Moch. Ali Bin Dachlan, yang akrab disapa Ali BD, mengimbau masyarakat agar tidak terburu-buru menghakimi pejabat atau mantan pejabat yang sedang menghadapi proses hukum.
Dalam keterangannya pada Kamis, 20 Februari 2025, Ali BD menekankan pentingnya sikap empati dan solidaritas terhadap sesama, terutama bagi mereka yang sedang mengalami cobaan.
Ali BD mengingatkan peristiwa ketika Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengunjungi mantan Presiden Soeharto setelah lengser dari jabatannya dan menghadapi berbagai tekanan. Meskipun selama bertahun-tahun memiliki perbedaan pandangan politik, Gus Dur tetap menunjukkan sikap empati sebagai sesama manusia dan sesama muslim.
“Perbedaan politik adalah hal yang lumrah dalam kehidupan bernegara. Namun, ketika seseorang tertimpa musibah, sikap yang sepatutnya ditunjukkan adalah kesedihan dan dukungan moral, bukan cacian atau kebencian,” ujar Ali BD.
Ali BD juga menyoroti keprihatinannya terhadap banyaknya pejabat atau mantan pejabat yang tersangkut kasus korupsi. Menurutnya, menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah karena banyaknya harapan, tuntutan, dan tantangan yang dihadapi. Akibatnya, tidak sedikit yang terjerumus dalam kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Karena itu, Ali BD mengajak masyarakat untuk bersikap bijak ketika mendengar kasus hukum yang menimpa pejabat atau mantan pejabat.
Dia menegaskan bahwa tugas penegak hukum harus tetap dihormati, meskipun dalam praktiknya bisa saja terjadi kekeliruan.
“Tidak semua orang yang dipenjara benar-benar bersalah, dan tidak semua yang berada di luar penjara benar-benar tidak bersalah,” kata Ali BD.
Dia bercerita bahwa dirinya pernah mengunjungi sejumlah pejabat yang sedang menghadapi masalah hukum, seperti Wakil Gubernur Bonyo, Bupati Lombok Barat Iskandar, dan beberapa pejabat lainnya.
Ali BD melihat bahwa kehadiran dan dukungan moral dari teman-teman mereka sangat berarti dalam menghadapi cobaan tersebut.
“Mereka terhibur, masih ada teman yang peduli. Inilah sikap yang seharusnya kita ambil ketika saudara kita mengalami musibah, bukan justru mendoakan keburukan bagi mereka,” katanya.***







