Pj Bupati Lombok Timur: Mengangkat Honorer menjadi PPPK Sulit Karena …

Senin, 20 Januari 2025 - 18:32 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi honorer di Lombok Timur. (Foto: Lombokini.com/Eyok).

Aksi honorer di Lombok Timur. (Foto: Lombokini.com/Eyok).

LOMBOKINI.com Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur Juaini Taufik menyebut para pegawai honorer Lombok Timur cukup berat untuk bisa menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

“Menata dan mentransformasi non-ASN ke PPPK itu cukup berat. Secara jumlah (honorer) kami urutan ke-7 nasional. Bayangkan, setelah seleksi PPPK tahap pertama saja menyisakan sekitar 9.500 sekian tenaga non-ASN,” ujar Juaini, Senin 20 Januari 2025.

Baca Juga :  Greenhouse: Solusi Jitu Petani Cabai Hadapi Cuaca Ekstrem dan Gagal Panen

Hal itu disebabkan oleh karena Lombok Timur menempati urutan ke-7 dengan jumlah pegawai honorer terbesar secara nasional.

Juaini menjelaskan tenaga non-ASN yang sudah masuk ke dalam pangkalan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan diprioritaskan untuk diusulkan menjadi PPPK paruh waktu. Meski begitu, ia menegaskan hal itu memerlukan proses.

Menurut Juaini, kepala daerah selaku pembina kepegawaian dapat mengusulkan nama-nama yang sudah terdaftar pada data BKN ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB).

Baca Juga :  Ironi Praktik Ganda Dokter RSUD Soedjono Selong: Dingin di Rumah Sakit, Humanis di Klinik Pribadi

“Siapa yang akan kami usulkan, ya semuanya yang sudah masuk dalam pangkalan data BKN,” pungkasnya.

Sebelumnya, ribuan massa berbagai instansi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorer Daerah (FKHD) mendatangi Kantor Bupati Lombok Timur pada Senin. Mereka menuntut agar diakomodasi dalam pengangkatan PPPK penuh waktu.***

Penulis : Eyok el Abrorii

Editor : El

Berita Terkait

Bupati Lombok Timur Dorong Pengembangan Ekas Jadi Ikon Wisata Berkelanjutan
Peneliti dan Asosiasi Kritik Alokasi Anggaran Rp 2,8 M untuk Disnakertrans Lombok Timur
Stop Eksploitasi Ekas, Ketua DPRD Lotim: Bupati Berjuang untuk Hak Warga, Bukan Usir Wisatawan
YGSI Gelar Diskusi Peningkatan Pemahaman Kesehatan Reproduksi Remaja di Lombok Timur
Ali BD Dukung Kebijakan Bupati Lotim Usir Pemandu Wisata Luar Daerah
Video Viral Pro-Kontra, Bupati Iron Buka Dasar Kebijakan Pariwisata Ekas
Rinjani Rengganis Gelar Ujian Tingkat II, Lestarikan Budaya Sasak
Dari Sawah ke Barbershop: Ari Buktikan Bisnis Cukur Bisa Sukses

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:17 WITA

Bupati Lombok Timur Dorong Pengembangan Ekas Jadi Ikon Wisata Berkelanjutan

Kamis, 19 Juni 2025 - 16:32 WITA

Peneliti dan Asosiasi Kritik Alokasi Anggaran Rp 2,8 M untuk Disnakertrans Lombok Timur

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:16 WITA

Stop Eksploitasi Ekas, Ketua DPRD Lotim: Bupati Berjuang untuk Hak Warga, Bukan Usir Wisatawan

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:54 WITA

YGSI Gelar Diskusi Peningkatan Pemahaman Kesehatan Reproduksi Remaja di Lombok Timur

Rabu, 18 Juni 2025 - 23:38 WITA

Respon Cepat Wabup Loteng Atasi Gejolak Pengusiran Guide di Pantai Ekas

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:37 WITA

Video Viral Pro-Kontra, Bupati Iron Buka Dasar Kebijakan Pariwisata Ekas

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:43 WITA

Rinjani Rengganis Gelar Ujian Tingkat II, Lestarikan Budaya Sasak

Rabu, 18 Juni 2025 - 04:47 WITA

Dari Sawah ke Barbershop: Ari Buktikan Bisnis Cukur Bisa Sukses

Berita Terbaru