LOMBOKINI.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengalokasikan anggaran sebesar Rp 600 juta untuk penanggulangan abrasi di tiga titik rawan di wilayah pesisir. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pemasangan batu boulder, sebagai langkah strategis dalam mengurangi dampak kerusakan pantai akibat abrasi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning, menjelaskan bahwa dana tersebut dibagi rata, yaitu Rp 200 juta untuk setiap titik, yang meliputi Pantai Boom, Pantai Pondok Perasi, dan Pantai Mapak.
“Pemasangan batu boulder ini menjadi salah satu solusi sementara untuk penanganan abrasi, dengan tujuan utama melindungi garis pantai dari ancaman kerusakan lebih lanjut”, kata Lale Widiahning.
Batu-batu boulder tersebut akan ditempatkan sekitar 4 hingga 5 meter dari garis pantai dan diletakkan begitu saja, tanpa menjorok terlalu jauh ke laut.
Keputusan ini diambil setelah melakukan kajian bersama, mempertimbangkan efektivitas penggunaan batu boulder dibandingkan dengan rencana awal menggunakan kawat bronjong.
“Batu boulder ini bukan hanya untuk memperlambat laju abrasi, tetapi juga untuk memberikan perlindungan sementara bagi pantai-pantai yang rawan,” tambahnya.
Dengan dana yang ada, pemerintah berharap dapat menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah pesisir.
Pemasangan batu boulder ini juga melibatkan kerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS), yang menyediakan alat berat dan bahan tambahan berupa Geo Bag, yang semula tidak termasuk dalam rencana awal.
“Kerjasama ini memperpanjang jangkauan perlindungan, yang semula ditargetkan mencapai 130 meter, menjadi sekitar 150 meter,” jelasnya.***