Keberkahan Musim Kemarau Bagi Petani Tembakau

Kamis, 15 Agustus 2024 - 10:06 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ibu-ibu petani sedang merawat tembakau di Subak Belambang, Dusun Suela Lauk, Desa Suela. (foto: ong)

Ibu-ibu petani sedang merawat tembakau di Subak Belambang, Dusun Suela Lauk, Desa Suela. (foto: ong)

LOMBOKINI.com – Kemarau membawa keberuntungan bagi petani tembakau rajangan di Kabupaten Lombok Timur. Salah satunya di Desa Suela, Kecamatan Suela.

Desa Suela, memiliki luas areal pertanian kurang lebih 700 hektar, 70 persen ditanami tembaku. Terik matahari menjadi keuntungan sendiri bagi petani tembakau.

Selain membantu proses pengeringan daun tembakau berjalan cepat, cuaca panas juga menghasilkan kualitas tembakau yang sempurna.

Muktar, salah seorang petani tembakau di subak belambang, Dusun Suela Lauk, Desa Suela menyebut, produktifitas tembakau tahun ini lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Karena, cuaca saat ini cerah tidak hujan.

Baca Juga :  Lombok Timur Siap Sukseskan Swasembada Pangan 2025

“Tahun ini tidak ada kendala, termasuk hama menyerang tanaman tembakau”,  terangnya pada Lombokini.com, Kamis 15 Agustus 2024.

Saat ini, tanaman tembakau milik Muktar dalam proses panen daun bawah. Kendati, proses panen tembakau rajang ini empat sampai lima kali panen.

Panen pertama yaitu daun bawah, daun tengah, kemudian daun belong (leher_red) dan daun atas. “Mulai daun tengah, belong sampai atas ini kualitasnya super,”terang Muktar.

Meski demikian, menjadi kendala bagi petani tembakau rajangan ini pada proses pengelolaan secara manual. Muktar menyebut, tidak semua orang bisa.

Baca Juga :  PDRB NTB 2024 Tembus Rp 44,84 Triliun, Sektor Pertanian Jadi Penyumbang Utama

“Kita cari orang luar desa, kadang ngantre,” katanya.

Akan tetapi, harga tembakau rajangan ini cukup terbilang tinggi. Harga per bal yang isinya 20 tumpi dengan berat 10 Kg mencapai Rp 2 juta.

Khusus daun bawah, kata Muktar, harga jual per bal seharga empat sampai lima ratus ribu rupiah. Satu hektar, bisa mencapai satu ton lebih.

“Harga juga tergantung kualitas, kalau dia bagus bisa sampai lebih dua juta rupiah satu bal,”terangnya.***

Penulis : Ong

Berita Terkait

PDRB NTB 2024 Tembus Rp 44,84 Triliun, Sektor Pertanian Jadi Penyumbang Utama
Tunggakan PDAM Lombok Timur Capai Rp 12 Miliar, Ironisnya Sebagian Besar dari ASN
Lombok Timur Siap Sukseskan Swasembada Pangan 2025
Kemenag Gandeng Kemendes hingga Ma’had Aly dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat Daerah 3T
Kanwil Kemenkum NTB Dorong Jajaran Optimalkan Program dan Anggaran 2025
Puncak Musim Kemarau, Harga Cabai di Lombok Timur Merangkak Naik
Diduga ada Mafia yang Mainkan Harga Tembakau, KSPN NTB Ancam Kerahkan Massa Tutup Paksa Gudang Tembakau di Lombok
Wujudkan Lombok Timur Maju dan Harmonis, Luthfi-Wahid Siapkan Program Rp 1 Miliar 1 Desa

Berita Terkait

Rabu, 5 Februari 2025 - 22:21 WITA

Pj Gubernur Hassanudin Beri Bantuan Korban Banjir Bandang di Nanga Wera Bima

Rabu, 5 Februari 2025 - 17:42 WITA

Kadispar Lotim: Event Travel Mart, Langkah Strategis Tingkatkan Ekonomi Pariwisata

Selasa, 4 Februari 2025 - 17:30 WITA

Pj Gubernur NTB Dukung Agroforestri Pangan untuk Ekonomi dan Konservasi Hutan

Senin, 3 Februari 2025 - 23:51 WITA

Banjir Bandang Landa Kabupaten Bima, 6 Warga Hilang dan 2 Tewas

Senin, 3 Februari 2025 - 23:30 WITA

Gempar UGR: RUU Minerba Bisa Jadikan Kampus Alat Eksploitasi Sumber Daya Alam

Senin, 3 Februari 2025 - 22:24 WITA

Pj. Gubernur NTB Respon Cepat Bencana Banjir di Bima, Instruksikan Penanganan Komprehensif

Sabtu, 1 Februari 2025 - 18:58 WITA

Pj Gubernur NTB Apresiasi Kemajuan Lombok Utara, Soroti Potensi Pariwisata dan Ketahanan Pangan

Sabtu, 1 Februari 2025 - 17:58 WITA

Tunggakan PDAM Lombok Timur Capai Rp 12 Miliar, Ironisnya Sebagian Besar dari ASN

Berita Terbaru