LOMBOKINI.com – Pemerintahan Haerul Warisin-Edwin Hadiwijaya (Iron-Edwin) menyiapkan program pembagian sembako sebanyak 237 ribu paket untuk masyarakat Lombok Timur, terutama bagi mereka yang termasuk dalam kategori tidak mampu atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Program ini menjadi salah satu prioritas utama tahun 2025.
Banyak pihak mulai memperhatikan program ini. Masyarakat, termasuk politisi, LSM, dan pengamat kebijakan, mengeluarkan berbagai tanggapan dan asumsi. Sebagian merespons secara negatif, sementara yang lain memberikan tanggapan positif. Dunia maya pun ramai dengan persepsi dan spekulasi yang memicu reaksi dari para senator dan publik untuk menjawab asumsi-asumsi liar yang hampir tak terkendali. Salah satunya adalah surat keberatan yang politisi PDI Perjuangan layangkan.
Mayoritas fraksi di DPRD Lombok Timur terus mendukung program ini. Politisi dari Partai Hanura, Mahdan, SH, menyatakan bahwa program Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, yang menggelontorkan dana untuk pembagian sembako kepada masyarakat terdampak inflasi, merupakan langkah yang sangat baik dan pro-rakyat. Secara pribadi maupun kelembagaan, Mahdan menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut.
“Ini program pro-rakyat. Untuk itu, secara pribadi dan kelembagaan, kami mendukung penuh program ini,” jelas Mahdan kepada media ini, Sabtu, 8 Maret 2025.
Menurutnya, tidak ada alasan untuk tidak mendukung program ini karena sangat bagus dan menyentuh langsung kehidupan rakyat kecil. Program ini juga sejalan dengan visi dan misi Bupati terpilih dengan jargon SMART.
“Harus diingat, esensi dari jargon SMART yang Bupati gagas ditujukan untuk kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.
Politisi dari Partai PKB, Mahrus, juga menyampaikan dukungan yang sama. Ia menegaskan bahwa sebagian besar anggota DPRD Lombok Timur sangat mendukung program Iron-Edwin yang langsung menyentuh masyarakat strata bawah. Bahkan, Mahrus dengan tegas menyatakan bahwa oknum yang tidak mendukung program ini identik dengan mencari panggung.
Mahrus juga mengapresiasi pelibatan semua pihak dalam tim verifikasi, sehingga program ini dapat berjalan sesuai regulasi dan tepat sasaran.***
Editor : Najamudin Anaji