LOMBOKINI.com – Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai mundurnya Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar tak lepas dari benturan antar kekuatan di internal Partai Golkar.
“Faksi-faksi besar mulai terlihat berbenturan satu sama lain sejak jelang Pilpres 2024 lalu,” kata Khoirul Umam, Ahad 11 Agustus 2024 melalui keterangan tertulis.
Khoirul Umam menyebut internal Golkar sendiri memiliki kepentingan masing-masing terlihat ketika Golkar masih ke sana-sini dalam koalisi pilpres sebelum bergabung di KIM
Benturan ini sempat terlihat ketika Golkar tengah utak-atik koalisi Pilpres, di mana saat itu Golkar sempat hampir mendekat dengan PDIP.
“Hal itu diyakini sejumlah kalangan sebagai alasan mengapa akhirnya Airlangga sempat diperiksa lembaga penegak hukum terkait kasus minyak goreng,” kata dia.
Selain itu, Khoirul Umam juga menilai ada kekuatan tersembunyi atau ‘the invisible hand’ yang bergerak di balik keputusan Airlangga tersebut.
Khoirul Umam memprediksi Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agus Gumiwang akan menjadi ketua umum partai tersebut untuk menggantikan Airlangga Hartarto yang telah mengundurkan diri dari jabatan itu.
Dia menambahkan, masa kepemimpinan Airlangga selama memimpin Partai Golkar patut diapresiasi. Dia mampu menorehkan prestasi gemilang dengan memperoleh 102 kursi parlemen nasional, atau meningkatkan 17 kursi yang setara dengan 18 persen kekuatan parlemen.
Berikut pernyataan resmi Airlangga Hartatnto terkait pengunduran dirinya sebagai Ketum DPP Partai Golkar :
“Selamat pagi para kader Golkar yang saya cintai. Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Golkar,” ujar Airlangga, dalam video yang diterima.
“Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam yaitu Sabtu, 10 Agustus 202. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu 10 Agustus 2024. Selanjutnya sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” tutup Airlangga. ***