Pemprov NTB Beri Lampu Hijau Pemda Lotim Bahas Porsi PAD Pariwisata di Kawasan KPH Rinjani Timur

- Penulis Berita

Senin, 29 Juli 2024 - 19:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Julmansyah, S.Hut, MAP (lombokini.com/ong)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Julmansyah, S.Hut, MAP (lombokini.com/ong)

LOMBOKINI.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) telah memberikan lampu hijau kepada Pemerintah Daerah Lombok Timur (Pemda Lotim) untuk membahas porsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari objek wisata yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK).

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Lombok Timur, H. Lalu Hasan Rahman, menyatakan bahwa objek wisata di Lombok Timur yang dikelola oleh Pemprov NTB seharusnya memberikan lebih banyak kewenangan kepada Pemda Lotim untuk mengelola retribusi. Menurutnya, objek wisata tersebut berada di wilayah Lombok Timur dan memberikan kontribusi pada PAD daerah.

“Kalau ada masalah seperti keributan, sampah, atau pengelolaan yang buruk, Pemda Lotim yang harus menanggungnya,” kata Hasan Rahman.

Hasan Rahman menekankan pentingnya koordinasi antara Pemprov NTB dan Pemda Lotim terkait pengelolaan retribusi dan potensi pendapatan, baik di dalam maupun di luar kawasan wisata.Ia juga mengungkapkan bahwa sejak era reformasi, Pemprov NTB, khususnya DLHK, jarang melibatkan DPRD Lombok Timur dalam diskusi terkait pengelolaan kawasan hutan.

“Dulu kami sering diundang untuk memberikan pertimbangan. Sekarang, tidak pernah lagi,” ungkapnya.

Hasan Rahman menambahkan bahwa situasi ini membuatnya merasa seolah-olah DLHK NTB tidak hadir di Lombok Timur, dan kawasan hutan di daerah tersebut telah mengalami kerusakan parah.

Menurutnya, kerusakan hutan ini berpotensi menimbulkan konflik di masa mendatang, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Ia khawatir bahwa calon kepala daerah mungkin akan menjanjikan hal-hal yang tidak masuk akal dan bertentangan dengan peraturan, yang kemudian diterima oleh masyarakat dan diperkuat oleh pejabat berwenang.

“Oleh karena itu, perlu ada koordinasi yang lebih baik antara semua lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, bukan hanya antara kepala daerah dan DLHK,” tambah Hasan Rahman.

Sebagai contoh, Hasan Rahman menyebutkan kawasan Pantai Pink, di mana terdapat ketegangan antara Desa Sekaroh dan desa lain terkait pembagian hasil dari kunjungan wisatawan. Ia menekankan pentingnya pendapatan dari wisata disalurkan ke Pemda Lotim agar dapat digunakan untuk membantu desa-desa yang dilalui oleh wisatawan.

Kepala DLHK Provinsi NTB, Julmansyah, mengatakan bahwa Pemprov NTB siap berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota, termasuk Lombok Timur, untuk mengoptimalkan pengelolaan destinasi wisata demi meningkatkan PAD.

“Kami sangat terbuka untuk berdiskusi bagaimana mengoptimalkan destinasi wisata yang dikelola Pemprov dalam rangka meningkatkan PAD,”katanya ditemui lombokini.com, Senin, 19 Juni 2023.

Namun, ia berharap Pemda Lotim juga berkontribusi dalam pengelolaan destinasi wisata di wilayah Lombok Timur. “Kami sangat terbuka. Jika ingin ada pembagian, harus ada kontribusi,” tambahnya.

Kepala Seksi Perencanaan Pemanfaatan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat (Kasi PPHPM) KPH Rinjani Timur, Dadang Sumadana, mengungkapkan bahwa sebelumnya telah ada Nota Kesepahaman (MoU) antara DLHK Provinsi NTB dan Pemda Lombok Timur, namun telah berakhir. Ia berharap MoU tersebut dapat diperbarui agar Pemda Lotim dapat menerima bagian dari pengelolaan kawasan wisata.

Saat ini, terdapat tujuh kawasan wisata di Lombok Timur yang telah bermitra dengan skema hutan kemasyarakatan di bawah pengawasan KPH Rinjani Timur. Izin tersebut dikeluarkan oleh Kementerian DLHK. Kawasan-kawasan ini termasuk Bukit Pegasiangan, Nanggi, Semvana, dan Anak Dara di Kecamatan Sembalun, serta Pal Jepang dan Pantai Pink di Kecamatan Suela.

Karena kawasan tersebut termasuk dalam hutan lindung, maka masyarakat hanya diperbolehkan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan. “Kelompok masyarakat yang memiliki izin hanya boleh menarik jasa lingkungan saja,” jelas Dadang.

Dadang menekankan bahwa kemitraan dengan kelompok masyarakat ini adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah di kawasan hutan. “Tujuannya adalah masyarakat sejahtera, hutan lestari,” imbuhnya.

Target PAD yang dibebankan kepada KPH Rinjani Timur setiap tahunnya sebesar seratus juta rupiah, dan menurut Dadang, target tersebut tercapai melebihi harapan.***

Penulis : Ong

Berita Terkait

Kiprah P3PD Memajukan Desa Diapresiasi Pemprov NTB
Pj Bupati Lombok Timur Terima Rencana Induk DTW Cemara Siu dari Menparekraf
Diduga ada Mafia yang Mainkan Harga Tembakau, KSPN NTB Ancam Kerahkan Massa Tutup Paksa Gudang Tembakau di Lombok
Siap Jalankan Program 100 Hari Prabowo, Pemprov NTB akan Lakukan Koordinasi dengan Kementerian Terkait
Pj Gubernur Hassanudin : Deklarasi Netralitas ASN Pilkada Serentak 2024 untuk Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Pilkada Serentak 2024, Pemkab Lotim Gelar Deklarasi Netralitas ASN, Kades dan Perangkat Desa
Pelaku Wisata Diminta Saling Dukung untuk Kemajuan Pariwisata Lombok Timur
Ratusan Warga dan Perempuan Jilbab Ijo Desa Pesanggrahan Lombok Timur Ikrar Menangkan Rohmi-Firin

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 17:35 WIB

Ucapkan Selamat ke Paslon Iron-Edwin, Syamsul Luthfi: Mari Kita Kembali Saling Rangkul

Sabtu, 2 November 2024 - 09:10 WIB

Kiprah P3PD Memajukan Desa Diapresiasi Pemprov NTB

Selasa, 29 Oktober 2024 - 10:44 WIB

Besok Debat Pertama Lima Paslon Pilkada Lombok Timur 2024, Ini Lokasinya

Senin, 21 Oktober 2024 - 23:30 WIB

Luthfi-Wahid Sebut Lotim Punya Sumber Daya Melimpah untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Selasa, 15 Oktober 2024 - 23:35 WIB

Puncak Musim Kemarau, Harga Cabai di Lombok Timur Merangkak Naik

Selasa, 15 Oktober 2024 - 22:09 WIB

Pj Bupati Lombok Timur Terima Rencana Induk DTW Cemara Siu dari Menparekraf

Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:30 WIB

Diduga ada Mafia yang Mainkan Harga Tembakau, KSPN NTB Ancam Kerahkan Massa Tutup Paksa Gudang Tembakau di Lombok

Senin, 7 Oktober 2024 - 23:59 WIB

Siap Jalankan Program 100 Hari Prabowo, Pemprov NTB akan Lakukan Koordinasi dengan Kementerian Terkait

Berita Terbaru

Tuang Guru Bajang (TGB) Dr. H. Muhammad Zainul Majdi. (Foto: Lombokini.com/Istimewa).

Nasional

Bukan Politis, Ini Alasan TGB Mundur dari Perindo

Sabtu, 2 Nov 2024 - 16:49 WIB

Kiprah P3PD Memajukan Desa Diapresiasi Pemprov NTB. (Foto: LOMBOKINI.com/ntbprov.go.id).

Berita

Kiprah P3PD Memajukan Desa Diapresiasi Pemprov NTB

Sabtu, 2 Nov 2024 - 09:10 WIB