BBPOM Mataram dan Pemprov NTB Perkuat Sinergi untuk Pengawasan Obat dan Makanan

Selasa, 27 Agustus 2024 - 15:23 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Audiensi Kepala BBPOM di Mataram dengan Pj. Gubernur NTB. ( foto: lombokini.com/istimewa)

Audiensi Kepala BBPOM di Mataram dengan Pj. Gubernur NTB. ( foto: lombokini.com/istimewa)

LOMBOKINI.com – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram, Yosef Dwi Irwan, bersama jajaran, melakukan audiensi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Mayor Jenderal (Purn) Hasanuddin, pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Pertemuan guna memperkuat dukungan pemerintah daerah terhadap program BBPOM, dihadiri oleh Asisten I Setda NTB, Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

Yosef menegaskan pentingnya peran obat dan makanan dalam aspek kesehatan, ekonomi, ketahanan nasional, dan daya saing bangsa. Ia menekankan bahwa untuk memastikan ketersediaan obat dan makanan yang aman, bermutu, dan bergizi, BPOM tidak dapat bekerja sendirian.

“Kami sangat menghargai dukungan dari Pemerintah Provinsi NTB dan berharap kolaborasi ini dapat terus diperkuat demi kesehatan masyarakat dan peningkatan daya saing pelaku usaha,” ujar Yosef.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan di daerah, sejak tahun 2020, BBPOM telah mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Baca Juga :  RSUD Soedjono Selong Siap Layani Pemasangan Ring Jantung

Pada tahun 2024, total anggaran DAK Non Fisik untuk NTB mencapai 4,5 miliar rupiah, yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengawal mutu dan keamanan pangan, pemberdayaan masyarakat, serta meningkatkan daya saing UMKM.

BBPOM juga memiliki tiga program berbasis komunitas untuk meningkatkan kesadaran keamanan pangan, yaitu Desa Pangan Aman, Pasar Aman Berbasis Komunitas, dan Intervensi PJAS Aman.

Program tersebut telah menunjukkan hasil yang membanggakan dengan prestasi nasional yang diraih oleh beberapa desa, sekolah, dan pasar di NTB pada tahun 2023 dan 2024. Namun, Yosef mengakui bahwa intervensi ini masih perlu diperluas ke wilayah-wilayah lain di NTB.

Meski demikian, beberapa tantangan masih perlu diatasi, seperti penggunaan bahan berbahaya seperti boraks dalam kerupuk, penjualan antibiotik tanpa resep dokter yang dapat memicu Anti Microbial Resistance (AMR), serta peredaran obat-obatan seperti Tramadol, Trihexyphenidil, dan Dextromethorphan.

Pada akhir audiensi, Yosef menegaskan komitmen BBPOM di Mataram untuk mendukung program-program Pemprov NTB.

Baca Juga :  Kemenkum dan Pemprov NTB Perkuat Kerja Sama untuk Promosi Kekayaan Intelektual Daerah

“Kami ingin kehadiran BBPOM di Mataram benar-benar dirasakan oleh masyarakat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengawal mutu dan keamanan obat serta makanan, serta meningkatkan daya saing UMKM,” tutupnya.

Pj. Gubernur Hasanuddin mengapresiasi upaya BBPOM dan mengingatkan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar semakin sadar dalam memilih produk yang aman untuk dikonsumsi.

“Kami berterima kasih atas upaya BBPOM dalam menjaga keamanan pangan dan obat-obatan di NTB. Edukasi ini harus terus ditingkatkan melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pencegahan yang sistematis dan terpadu agar permasalahan dapat ditangani sebelum menjadi besar.

Dengan sinergi yang kuat antara Pemda Provinsi NTB dan BBPOM, diharapkan masyarakat NTB semakin terlindungi dari risiko kesehatan akibat obat dan makanan yang tidak aman, serta didukung dalam pertumbuhan ekonomi dan daya saing pelaku usaha, terutama UMKM. ***

Penulis : Ong

Berita Terkait

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi NTB, Tinjau Kesiapan Kodam IX/Udayana
Sat Lantas Polres Lombok Timur Raih Juara Terbaik I dalam Pelaporan E-Turjawali
Kolaborasi Pemerintah NTB dan BKKBN Fokus pada Penurunan Stunting dan Revitalisasi Posyandu
Kemenkum dan Pemprov NTB Perkuat Kerja Sama untuk Promosi Kekayaan Intelektual Daerah
PDRB NTB 2024 Tembus Rp 44,84 Triliun, Sektor Pertanian Jadi Penyumbang Utama
Pj Gubernur Hassanudin Beri Bantuan Korban Banjir Bandang di Nanga Wera Bima
RSUD Soedjono Selong Bantah Tudingan Malpraktik, Sebut Pasien Datang dalam Kondisi Kritis
Kadispar Lotim: Event Travel Mart, Langkah Strategis Tingkatkan Ekonomi Pariwisata

Berita Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 11:20 WITA

HMI Cabang Selong Sukses Gelar Puncak Perayaan Milad Ke-78: Silaturahmi, Penghargaan, dan Refleksi Peran Kader HMI

Minggu, 9 Februari 2025 - 10:59 WITA

Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Jadi Solusi Atasi Stunting di Lombok Timur

Sabtu, 8 Februari 2025 - 23:46 WITA

Sat Lantas Polres Lombok Timur Raih Juara Terbaik I dalam Pelaporan E-Turjawali

Sabtu, 8 Februari 2025 - 15:26 WITA

Reorientasi Tujuan Pendidikan di Lombok Timur : Mewujudkan SMART Education untuk Generasi Unggul

Sabtu, 8 Februari 2025 - 08:17 WITA

Lapas Selong Terima Kunjungan Kapolres Lombok Timur, Bahas Koordinasi Penegakan Hukum

Jumat, 7 Februari 2025 - 23:29 WITA

Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Lombok Timur Diklaim Aman dan Sesuai Regulasi

Jumat, 7 Februari 2025 - 23:28 WITA

Proses Hukum Mandek, Keluarga Korban Penganiayaan di Lombok Timur Kecewa atas Lambannya Penanganan Polisi

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:27 WITA

Anggota Korpri Diminta Beradaptasi dan Meningkatkan Kompetensi di Tengah Efisiensi Anggaran

Berita Terbaru

Polres Lombok Tengah dan Dinas Pertanian Edukasi Peternak Sapi Cegah Penyebaran PMK. (Foto: Lombokini.com/TBNews).

Lombok Tengah

Cegah PMK: Polres Lombok Tengah dan Dinas Pertanian Edukasi Peternak

Minggu, 9 Feb 2025 - 17:30 WITA