Setia di Partai Gerindra, Ali Imron Bafadal Berpeluang PAW DPR RI Gantikan Almarhum HBK

Kamis, 19 Oktober 2023 - 09:22 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ali Imron Bafadal, calon PAW DPR RI pengganti Almarhum HBK sekaligus Caleg DPR RI dapil Pulau Lombok. (istimewa)

Ali Imron Bafadal, calon PAW DPR RI pengganti Almarhum HBK sekaligus Caleg DPR RI dapil Pulau Lombok. (istimewa)

LOMBOKINI.com – Kepulangan Bambang Kristiono (HBK), seorang legislator dari daerah pemilihan Pulau Lombok, telah meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan-rekan sejawat, dan masyarakat, terutama di lingkaran Partai Gerindra.

HBK, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Eksekutif Badan Pengawas dan Disiplin DPP Partai Gerindra, meninggal dunia di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (20 Juli 2023).

“Kepulangan senior kami, HBK, merupakan kehilangan besar bagi kami di Partai Gerindra. Bagaimanapun, dia adalah pemenang yang telah membawa Partai Gerindra meraih kemenangan di NTB,” ungkap Ali Imron Bafadal kepada media ini pada Rabu, (8/10/2023).

Dengan berakhirnya masa jabatan HBK sebagai Anggota DPR RI, DPP Partai Gerindra akan menjalankan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk mengisi kursi anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTB.

Berpotensi untuk mengisi jabatan PAW ini, yakni Ali Imron Bafadal. Meskipun ia nomor urut empat suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu.

Sebab, urutan suara terbanyak kedua di bawah Almarhum HBK adalah Wilgo dan ketiga adalah Buntaran, tidak lagi di tubuh Partai Gerindra.

Baca Juga :  Rahayu Saraswati Kembali Didorong Pimpin TIDAR, Dukungan NTB Menguat

Wilgo diangkat sebagai Direktur PT PAL, sementara Buntaran memilih untuk keluar dari Partai Gerindra dan mencalonkan diri melalui Partai Amanat Nasional (PAN).

Dari segi hukum, menurut Ali Imron Bafadal, baik Wilgo maupun Buntaran tidak dapat diangkat sebagai PAW untuk menggantikan Almarhum HBK.

Calon PAW yang diharapkan menggantikan Almarhum HBK adalah Caleg dengan suara terbanyak pada tahun 2019 yang masih menjadi anggota Partai Gerindra saat ini.

“Kebetulan, saya adalah Caleg dengan suara terbanyak, nomor urut empat. Peluang ini yang diberikan partai kepada saya sebagai calon pengganti HBK. Kalau calon luar partai, dong hilang suara partai nanti,” katanya.

Ali juga dengan rendah hati menyatakan bahwa dia tidak ingin mendahulukan kehendak Tuhan dalam kepastiannya sebagai PAW, dan dia akan mengikuti kebijakan dari DPP Partai Gerindra.

Meskipun jika dia tidak dipilih sebagai PAW menggantikan Almarhum HBK, Ali tetap berkomitmen untuk terus berjuang demi keberhasilan Partai Gerindra di NTB dan mendukung Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, sebagai Presiden.

Baca Juga :  Genealogi Keterjajahan dan Kesengsaraan Sasak

“Saya tidak ingin melampaui kehendak Tuhan. Jika partai memutuskan saya sebagai PAW, saya akan menerima. Saya akan berjuang untuk memenangkan Partai di NTB dan untuk Pak Prabowo sebagai presiden,” kata Ali dengan semangat.

Menurutnya, NTB adalah lumbung suara bagi Partai Gerindra, seperti yang terbukti pada Pemilu 2019. “Ini adalah hal yang harus kita pertahankan dan tingkatkan,” jelas Ali.

Pada Pemilu Legislatif 2024 mendatang, Ali bertekad untuk bersaing merebut kursi DPR RI di Senayan. Dia mendapat dukungan penuh dari relawan-relawan lama yang tetap setia bersamanya, karena salah seorang kader Partai Gerindra asli Putra Daerah.

“Rekan-rekan perjuangan kita yang setia mendukung. Mereka ingin melihat wakil asli putra daerah melalui Partai Gerindra duduk di Senayan,” kata Ali.

Menurut Ali, masyarakat di Pulau Lombok telah cerdas dan menginginkan perwakilan daerah mereka duduk di Senayan, terlepas dari partai mana mereka berasal.

“Mudah-mudahan semua partai memiliki calon asli daerah di Senayan, sehingga aspirasi masyarakat dapat lebih diperhatikan,” tambah Ali.***

Penulis : Redaksi

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Syamsuddin Mundur dari Partai Perindo Lombok Timur
Genealogi Keterjajahan dan Kesengsaraan Sasak
Rahayu Saraswati Kembali Didorong Pimpin TIDAR, Dukungan NTB Menguat
Prabowo dan Megawati Bahas Masa Depan Indonesia dalam Pertemuan Empat Mata
Mantan Bupati Lombok Timur Ali BD Tekankan Reformasi Tata Kelola Pemerintahan
Rachmat Hidayat Pastikan Dwifungsi ABRI Tidak Kembali setelah Revisi UU TNI
DPRD Lotim Soroti Pentingnya Angka Kemiskinan Ekstrem dalam RPJMD 2025-2030
DPRD Lombok Timur Sebut Indikator Inflasi Lotim Tidak Akurat, Ini Penjelasannya

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 21:28 WITA

Dukungan Meluas, Suhaedi Siap Pimpin PWI NTB Periode 2025-2029

Minggu, 13 April 2025 - 14:39 WITA

Genealogi Keterjajahan dan Kesengsaraan Sasak

Jumat, 11 April 2025 - 15:51 WITA

Gubernur NTB Tandatangani Nota Kesepakatan RPJMD 2025-2029, Fokus pada Kemiskinan dan Pariwisata Dunia

Jumat, 11 April 2025 - 15:05 WITA

Rahayu Saraswati Kembali Didorong Pimpin TIDAR, Dukungan NTB Menguat

Rabu, 9 April 2025 - 23:51 WITA

Dukung Wisata Premium, APPR Minta TNGR dan Pemda Lombok Timur Kelola Rinjani Secara Mandiri

Rabu, 9 April 2025 - 23:03 WITA

Sembalun Vs Senaru: SMPS Desak Pemda Keluarkan Regulasi untuk Kelola Mandiri Wisata Rinjani

Rabu, 9 April 2025 - 22:49 WITA

Aliansi Perempuan NTB Tolak Peleburan Dinas P3AP2KB: Kebijakan Gubernur Dinilai Diskriminatif

Rabu, 9 April 2025 - 16:26 WITA

Eksotisme Tanjung Ringgit, Pantai Alami nan Dramatis di Lombok Timur

Berita Terbaru

Syamsuddin Mundur dari Partai Perindo Lombok Timur. (Foto: Lombokini.com).

Politik

Syamsuddin Mundur dari Partai Perindo Lombok Timur

Rabu, 16 Apr 2025 - 19:24 WITA

Suku Sasak 1911 .(Foto: Lombokini.com).

Opini

Genealogi Keterjajahan dan Kesengsaraan Sasak

Minggu, 13 Apr 2025 - 14:39 WITA