LOMBOKINI.com – Harga cabai dan komoditas hortikultura lainnya di Kabupaten Lombok Timur mengalami kenaikan seiring dengan memasuki puncak musim kemarau.
Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya harga beberapa komoditas sempat anjlok, namun kini mulai merangkak naik.
Hana Syakira, salah seorang pedagang kebutuhan pangan sayur mayur di Pasar tradisional Pancor, mengatakan harga cabai kecil yang sebelumnya berkisar Rp 25.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 35.000 per kilogram. Tidak hanya cabai, harga sayuran lainnya juga menunjukkan peningkatan harga.
“Kenaikan harga ini tergantung pada pasokan dan permintaan dari masyarakat. Meski harga naik, daya beli masyarakat terhadap komoditas hortikultura masih stabil di Lombok Timur,” ujar Hana, Selasa 15 Oktober 2024.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Lombok Timur, H. Badarudin, menjelaskan selama musim kemarau, penanaman komoditas hortikultura terbatas pada area yang memiliki akses irigasi. Produksi tanaman hortikultura, terutama cabai, mulai berkurang.
Banyak petani menanam sayur, tetapi kini mereka beralih ke komoditas lain, sehingga dikhawatirkan harga akan semakin tinggi dua hingga tiga bulan ke depan.
Khusus cabai, kata dia, seringkali menjadi penyebab inflasi ketika stok terbatas. Produksi tanaman hortikultura, terutama cabai, mulai berkurang.
“Kami memprediksi harga akan terus naik dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Cabai seringkali menjadi penyebab inflasi ketika stok terbatas”, ujarnya.
Beberapa bulan lalu, sambungnya, banyak petani menanam sayur, tetapi kini mereka beralih ke komoditas lain, sehingga dikhawatirkan harga akan semakin tinggi akibat terbatasnya jumlah petani yang menanam cabai.
Karena itu, lanjut Badar, Dinas Pertanian Lombok Timur tengah berupaya mencegah kelangkaan, terutama untuk komoditas cabai, dengan melakukan perencanaan tanam agar tetap ada panen meskipun di tengah puncak musim kemarau.
“Kita harapkan peningkatan harga ini menjadi perhatian berbagai pihak agar mampu menjaga stabilitas pasokan dan mencegah lonjakan harga yang lebih drastis di pasar”, pungkasnya.***