LOMBOKINI.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur membatalkan rencana pembangunan SMA Unggulan Garuda Taruna Nusantara di Kebun Raya Lemor, Desa Suela.
Penolakan keras dari masyarakat dan mahasiswa memaksa pemkab mencari lokasi alternatif di kawasan Menanga Baris, Kecamatan Pringgabaya.
Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, mengakui bahwa masukan dari tokoh masyarakat dan aksi mahasiswa mempengaruhi keputusan ini.
“Kami mendengarkan aspirasi masyarakat dan memutuskan membatalkan proyek di Kebun Raya Lemor. Lahan ini sejak awal memang diperuntukkan sebagai kawasan konservasi,” tegas Bupati, Selasa 7 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, pemkab kini mengalihkan lokasi pembangunan ke lahan seluas 30 hektar di Pringgabaya yang disediakan Pemerintah Provinsi NTB.
“Proses peralihan lahan saat ini masih berlangsung,” tambahnya.
Sebelumnya, Aliansi Gumi Patuh Karya yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda Lombok Timur menyatakan penolakan keras mereka.
“Apapun skemanya, kami tetap menolak pembangunan di Kebun Raya Lemor,” tegas Azhar Pawadi, perwakilan aliansi, dalam audiensi dengan Komisi IV DPRD Lombok Timur, Jumat (26/9).
Azhar menegaskan bahwa penolakan mereka bukan terhadap pembangunan sekolah unggulan, tetapi terhadap lokasinya di kawasan konservasi.
Kebun Raya Lemor selama ini berfungsi sebagai area rekreasi, pendidikan, penelitian, dan konservasi dengan dua zonasi utama: kawasan hutan lindung (insitu) dan area konservasi (eksitu).
“Kami mendukung pendidikan, namun Pemkab harus mencari lokasi lain seperti di Pekosong, Pringgabaya,” pungkas Azhar. ***
Editor : Najamudin Anaji