LOMBOKINI.com – Mantan Bupati Lombok Timur, H. Moch. Ali Bin Dachlan (Ali BD), kembali menekankan pentingnya reformasi tata kelola pemerintahan daerah melalui pendekatan Reinventing Government. Dalam diskusi bersama Wakil Bupati Lombok Timur di Labuhan Haji, Sabtu 5 April 2025, ia menyerukan perubahan paradigma birokrasi dari administratif menjadi lebih inovatif, responsif, dan berorientasi hasil.
Ali BD menyatakan bahwa konsep Reinventing Government yang David Osborne dan Ted Gaebler perkenalkan pada 1992 masih relevan untuk Lombok Timur. Pendekatan ini mendorong pemerintah bertindak lebih wirausaha, desentralistis, dan menempatkan masyarakat sebagai pelanggan utama layanan publik.
“Pemerintahan yang baik bukan lagi tentang besarnya struktur, melainkan kelincahan, efisiensi, dan pelayanan,” tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa mentalitas birokrasi yang terlalu prosedural dan kurang inovatif menjadi salah satu masalah utama di Lombok Timur.
“Sering kali, birokrat menjadikan regulasi sebagai alasan untuk tidak bertindak. Padahal, justru dari keterbatasanlah inovasi bisa lahir,” ujarnya di hadapan Wakil Bupati Lombok Timur.
Dalam menerapkan Reinventing Government, Ali BD menyoroti pentingnya penyederhanaan struktur organisasi yang lebih ramping namun efektif. Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi informasi untuk mempercepat pelayanan publik dan meningkatkan transparansi anggaran daerah.
“Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan di Lombok Timur berani melakukan reformasi kecil berdampak besar, seperti memangkas birokrasi perizinan usaha, melibatkan masyarakat dalam pengambilan kebijakan, serta meningkatkan kapasitas ASN melalui pelatihan kepemimpinan dan manajemen perubahan.
Ali BD juga mengusulkan agar kepala OPD di Lombok Timur mulai menggunakan indikator kinerja berbasis outcome, bukan sekadar output.
“Kita harus mengukur seberapa besar program berdampak pada masyarakat, bukan hanya mengejar serapan anggaran,” tegasnya.
Sebagai contoh, ia menyebut keberhasilan programnya saat menjabat, seperti perbaikan infrastruktur jalan dan penguatan ekonomi desa berbasis potensi lokal, sebagai wujud awal penerapan semangat Reinventing Government. Menurutnya, semangat itu harus pemda lanjutkan dan kembangkan secara lebih sistematis.
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Edwin Hadiwijaya, mengapresiasi pandangan visioner Ali BD dan menyatakan kesiapan pemda untuk menerjemahkan ide-ide tersebut ke dalam kebijakan nyata yang pro-rakyat.
“Beliau selalu tampil berbeda dan berani menggugah sistem yang stagnan,” ujarnya.
Dengan semangat perubahan yang ia gelorakan, Ali BD berharap Lombok Timur bisa menjadi pelopor transformasi tata kelola pemerintahan di NTB.
“Jika ingin maju, kita harus mulai sekarang. Jangan terus bersembunyi di balik alasan klasik. Pemerintah harus menjadi penggerak perubahan,” pungkasnya.***