LOMBOKINI.com – The Vengeance of Seher, berhasil mencetak rekor sebagai film lokal Lombok terlaris dengan menarik lebih dari satu juta penonton di YouTube dalam waktu tiga hari.

Dari data YouTube, hingga pukul 16.31 WITA pada Sabtu, 15 Maret 2025, penonton film yang digarap oleh anak-anak asal Lombok ini mencapai 1.513.743 kali tayangan dan 96 ribu disukai.
Pencapaian ini membuktikan bahwa The Vengeance of Seher memiliki potensi besar untuk bersaing di industri hiburan.
Keberhasilan film ini di platform digital menandai tonggak penting bagi perkembangan industri perfilman di Lombok.
Gagas Fagiara Gamarsese menyutradarai film bergenre horor ini, sementara Lenteng Tedes memproduksinya. Film ini mengangkat kisah penuh intrik dan emosi tentang seorang pria bernama Burhan yang terobsesi membalas dendam kepada wanita yang dicintainya.
Burhan bertekad menaklukkan hati wanita tersebut untuk menghancurkannya, namun di tengah usahanya, ia menghadapi dilema antara dendam dan cinta yang masih tersisa. Alur cerita yang kuat dan penuh kejutan menjadi daya tarik utama film ini.
Keberhasilan film ini menarik perhatian Taufan Rahmadi, Dewan Pakar Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Bidang Pariwisata. Ia menyatakan bahwa dalam tiga hari saja, The Vengeance of Seher mencatatkan rekor luar biasa dengan meraih lebih dari satu juta penonton di YouTube.
“Ini bukan sekadar angka, melainkan bukti bahwa film dari Lombok mampu menembus batasan geografis dan meraih atensi luas,” ujarnya kepada media, Sabtu 15 Maret 2025.
Taufan Rahmadi menyatakan bahwa pencapaian ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi momentum bagi industri kreatif daerah untuk semakin percaya diri menantang arus perfilman nasional dan global.
“Jika kita menilik sejarah, film-film berbasis kearifan lokal pernah menjadi kejutan besar di industri perfilman. Di Indonesia, KKN di Desa Penari sukses besar dengan daya tarik mitologi daerah yang kuat, menembus lebih dari 10 juta penonton di bioskop. Sementara di kancah internasional, Parasite dari Korea Selatan mampu menembus sekat-sekat budaya dan memenangkan Oscar, membuktikan bahwa kisah lokal yang dikemas dengan apik dapat berbicara di panggung dunia,” imbuhnya.
Dia menegaskan bahwa The Vengeance of Seher adalah lebih dari sekadar film. Film ini merupakan pernyataan bahwa Lombok siap mengambil peran dalam peta perfilman Indonesia dan dunia.
“Jika KKN di Desa Penari bisa menggetarkan bioskop, jika Parasite bisa mengguncang Hollywood, maka The Vengeance of Seher adalah langkah pertama menuju sebuah gelombang besar. Ini baru permulaan,” ungkap Taufan.***
Penulis : Kake Ashwan