LOMBOKINI.com – Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Tengah, memicu kehebohan setelah melakukan aksi nekat dengan melempar kaca gedung DPRD.
Kejadian tersebut melibatkan Faisal Tawainella dari Fraksi Partai Hanura dan Muhammad Jen Marasabessy.
Aksi tersebut dipicu oleh ketidakpuasan terkait pengalokasian dana Pokok Pikiran (Pokir) yang hingga kini belum terealisasi.
Faisal Tawainella menegaskan bahwa kekecewaan pribadinya karena proyek-proyek yang diusulkan belum juga terealisasi, termasuk bantuan sosial (Bansos) dan alokasi dana lainnya.
Bukan hanya itu, Faisal juga menyuarakan kekesalannya terhadap kebijakan pimpinan DPRD yang dinilainya tidak memperhatikan kepentingan mayoritas anggota yang akan merayakan Idul Fitri dalam waktu dekat.
Koordinasi yang dilakukan dengan pimpinan juga tidak mendapatkan respons yang memuaskan, terutama terkait permintaan dana untuk perjalanan ke luar daerah.
Namun, Wakil Ketua DPRD, Kace Haurissa, menegaskan bahwa aksi tersebut hanyalah tindakan personal yang tidak memiliki kaitan dengan lembaga.
Dia menjelaskan, pertanyaan dari Faisal Tawainella terkait perjalanan dinas tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan anggaran, bukan karena eksekusi Bansos atau dana pokok pikiran.
Meski demikian, kejadian tersebut tetap menunjukkan adanya ketegangan di internal DPRD Maluku Tengah yang perlu segera diselesaikan demi kelancaran tugas legislatif.***