LOMBOKINI.com – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal (Miq Iqbal), menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi NTB guna menandatangani Nota Kesepakatan Rancangan Awal RPJMD 2025-2029. Dalam rapat tersebut, ia mengungkap sejumlah tantangan yang masih dihadapi NTB, seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, narkoba, dan ketahanan pangan.
Miq Iqbal juga menekankan pentingnya penanganan kebencanaan, pengelolaan sampah, dan pengembangan pariwisata. Ia mengibaratkan situasi NTB seperti pepatah, “Badai memang tak bisa kita hentikan, tapi layar bisa kita arahkan.” Menurutnya, NTB harus menyesuaikan arah pembangunan dengan semangat gotong royong dan ketangguhan warisan leluhur.
Gubernur menjelaskan bahwa RPJMD 2025-2029 akan menjadi peta jalan pembangunan lima tahun ke depan dengan visi “Bangkit Bersama Menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia.” Visi ini mencerminkan akselerasi pembangunan, kolaborasi semua pihak, serta peningkatan peran strategis NTB di tingkat nasional dan global.
“Kata ‘Makmur’ berarti masyarakat NTB hidup berkecukupan, sehat, berpendidikan, dan terlindungi. Sementara ‘Mendunia’ menandakan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia dengan layanan standar global,” jelasnya.
Miq Iqbal memaparkan tujuh misi pembangunan, 10 program unggulan, serta tiga isu prioritas: pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, dan pengembangan pariwisata dunia. Ia menegaskan bahwa nota kesepakatan ini menjadi pondasi penyusunan Perda RPJMD yang ditargetkan selesai dalam enam bulan setelah pelantikan kepala daerah.
Pemerintah segera menggelar Musrenbang RPJMD untuk menjaring aspirasi masyarakat. “Fokus kami mengurangi kemiskinan ekstrem, menjamin ketahanan pangan, dan menjadikan NTB destinasi wisata unggulan. Kami juga mendukung penuh visi-misi nasional Prabowo-Gibran dan agenda SDGs 2030,” ujarnya.
Di akhir sambutan, Gubernur menegaskan RPJMD sebagai landasan perencanaan berkelanjutan. “Mari bersama-sama menjadikan ikhtiar ini panggilan jiwa untuk membangun NTB. Provinsi ini harus berubah menjadi rumah bersama yang makmur, adil, dan mendunia,” tegasnya.
“Pemerintah tidak membangun gedung pencapaian pribadi, tapi menumbuhkan hutan kesejahteraan bersama. RPJMD inilah bibitnya. Jika kita jaga dengan komitmen dan kerja nyata, hasilnya akan dinikmati anak cucu kita,” pungkas Miq Iqbal.***
Penulis : Najamudin Anaji