LOMBOKINI.com – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hassanudin, bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Rehabilitasi Hutan, melakukan penanaman agroforestri pangan di KSU Lembah Jaya, Desa Kabul, Lombok Tengah, Selasa 4 Februari 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pemerataan ekonomi sekaligus konservasi hutan melalui sistem pertanian berkelanjutan.
Program agroforestri pangan ini menggabungkan penanaman padi lahan kering dengan tanaman produktif seperti nangka, alpukat, dan mangga.
Hassanudin mengatakan agroforestri pangan menjadi prioritas NTB untuk mengurangi degradasi hutan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Masyarakat membutuhkan akses legal dalam pengelolaan hutan yang produktif dan berkelanjutan. Dengan program ini, kami berharap dapat menciptakan keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Hassanudin.
Da juga menekankan pentingnya edukasi dan perluasan program agroforestri pangan ke wilayah lain di NTB. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus mendukung upaya nasional dalam mencapai ketahanan pangan.
Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan, Dyah Murtiningsih, mengatakan program ini sebagai langkah strategis sektor kehutanan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto.
“Penanaman agroforestri pangan dilakukan di 26 titik di Indonesia, termasuk di KSU Makmur Bersama, Lombok Tengah, dengan luas lahan 10 hektar. Varietas tanaman yang ditanam disesuaikan dengan kondisi lokal untuk memastikan keberlanjutan dan produktivitas,” katanya.
Kegiatan penanaman ini turut dihadiri oleh Asisten II Setda NTB, Wakil Bupati Lombok Tengah, Kepala BI, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.***