LOMBOKINI.com – Masih terbuka peluang pergantian Bakal Calon Kepala Daerah (Cakada) di NTB pada Pilkada serentak 2024. Meskipun beberapa calon telah menerima rekomendasi dan surat tugas, posisi mereka belum sepenuhnya aman.
Untuk dapat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), syarat utama yang harus dipenuhi adalah memiliki B.1-KWK, bukan hanya surat rekomendasi atau surat tugas. Salah satu contohnya adalah kader Gerindra yang saat ini berstatus Bacakada.
Ketua DPD Partai Gerindra NTB, H Lalu Pathul Bahri, mengatakan surat tugas yang diterima beberapa minggu lalu belum final. Arah rekomendasi partai masih bisa berubah.
Pathul menjelaskan surat tugas yang diterima oleh beberapa bakal calon dari kader Gerindra adalah bagian dari proses menuju B.1-KWK untuk pendaftaran di KPU, baik untuk Pilgub, Pilbup, maupun pemilihan Wali Kota.
Menurutnya, masih terdapat gejolak di beberapa daerah terkait arah rekomendasi partai besutan Prabowo Subianto tersebut. Dalam politik, klaim-mengklaim antara satu pihak dengan pihak lainnya adalah hal yang biasa terjadi.
“Namun, setiap anggota partai politik tentunya memiliki referensi. Ada survei yang menilai elektabilitas, kapabilitas, hingga kelayakan. Jadi, ada penilaian khusus dari partai untuk menentukan calon yang akan diusung”, kata Pathul Bahri, Rabu, 24 Juli 2024.
Dia menegaskan bahwa semua bakal calon yang menerima surat tugas memiliki kewajiban untuk melakukan survei dan menentukan pasangan. Jika semua persyaratan terpenuhi, DPP akan mengeluarkan B.1-KWK untuk pendaftaran di KPU.
“Tidak menutup kemungkinan ada perubahan arah dukungan karena berbagai faktor. Misalnya, jika terjadi turbulensi, maka arah dukungan bisa berubah,” jelasnya.
Kalaupun di beberapa daerah terdapat lebih dari satu kader Gerindra yang maju, partai akan mempertimbangkan berbagai aspek. Meskipun diakui bahwa dalam politik, ini adalah pekerjaan yang cukup berat.
“Contohnya, dalam satu kabupaten ada tiga atau empat calon. Hal ini membuat kami repot, tetapi sikap harus diambil, seburuk dan sepahit apa pun itu. Ketika partai politik mengambil sikap, tentunya akan ada pihak yang tidak puas,” ujarnya.
Pathul juga menyampaikan bahwa apa pun keputusan partai harus dijalankan karena itulah yang terbaik. Meskipun ada yang merasa kecewa dengan keputusan partai, menurutnya, itu adalah yang terbaik.
“Keputusan partai adalah bagian dari kehendak Tuhan,” tutupnya.***
Penulis : Ong