Cerita Perjalanan Menuju Sembalun Menggunakan Pick Up Gran Max 1.5

Sabtu, 13 Juli 2024 - 09:16 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perjalanan menuju Sembalun Menggunakan Pick Up Gran Max 1.5. (foto:www.lombokini.com)

Perjalanan menuju Sembalun Menggunakan Pick Up Gran Max 1.5. (foto:www.lombokini.com)

LOMBOKINI.com — Banyak orang bertanya-tanya tentang kendaraan apa yang digunakan untuk menuju Sembalun. Tidak sedikit juga yang menanyakan tentang akomodasi menuju kawasan wisata negeri atas awan di Lombok Timur ini.

Kali ini, penulis akan membagikan cerita perjalanan menuju Sembalun menggunakan transportasi umum.

Untuk diketahui, pemerintah daerah Lombok Timur menyediakan akomodasi Damri dengan rute Terminal Pancor menuju Rest Area Sembalun.

Jadwal keberangkatan tersedia setiap hari, dengan keberangkatan pertama pada pukul 08.00 WITA dan keberangkatan kedua pada pukul 11.30 WITA. Harga tiket sekali perjalanan sekitar Rp11.000, cukup terjangkau bukan?

Baca Juga :  Sky Lancing Lombok Kembali Gelar Kejuaraan Dunia Paralayang PGAWC 2025

Namun, kali ini saya tidak menggunakan Damri untuk menuju Sembalun. Saya memilih untuk mencoba menggunakan pick up Gran Max 1.5. Selain alasan mencoba sesuatu yang baru, saya memilih menggunakan Gran Max atau pick up ini karena malas untuk pergi ke Terminal Pancor.

Awalnya, saya memang berniat naik Damri, tetapi karena tidak bisa naik di tengah perjalanan, rencana tersebut batal.

Bagi Anda yang ingin mengikuti perjalanan saya kali ini, Anda bisa menunggu di persimpangan Aikmel atau dekat Pasar Aikmel. Di sana banyak mobil pick up yang terparkir menunggu penumpang menuju Sembalun.

Baca Juga :  Kabid Pemberdayaan UKM Diskop Lombok Timur Bantah Dugaan Kebocoran di Gedung PLUT

Perjalanan saya dimulai sekitar pukul 10.15 WITA, saat cuaca sedang panas. Namun, tidak perlu khawatir, setelah memasuki kawasan hutan Suela, hawanya menjadi sejuk.

Sayangnya, kali ini saya sendirian di belakang. Biasanya banyak penumpang dari kalangan pedagang yang pulang dari pasar, jadi tidak ada teman ngobrol.

Soal ongkos, berkisar Rp.25.000. Menurut saya, harga ini cukup murah mengingat perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit.

Semoga cerita perjalanan saya ini bermanfaat dan bisa membantu Anda yang memerlukan informasi lebih lanjut. (lk)

Penulis : Ong

Editor : Redaksi

Berita Terkait

HIMALO Akan Perkenalkan Tradisi Adat Sasak di TMII
Dukung Wisata Premium, APPR Minta TNGR dan Pemda Lombok Timur Kelola Rinjani Secara Mandiri
Sembalun Vs Senaru: SMPS Desak Pemda Keluarkan Regulasi untuk Kelola Mandiri Wisata Rinjani
Eksotisme Tanjung Ringgit, Pantai Alami nan Dramatis di Lombok Timur
Pantai Sire: Hamparan Pasir Putih Eksotis di Lombok Utara
Gratis! Masyarakat Bisa Saksikan Aksi Atlet Dunia di PGAWC Skylancing
Libur Lebaran di Bale Mangrove: Selain Ngadem, Pengunjung Bisa Selfie dan Jelajahi Pulau Kecil
Sky Lancing Lombok Kembali Gelar Kejuaraan Dunia Paralayang PGAWC 2025

Berita Terkait

Jumat, 11 April 2025 - 15:51 WITA

Gubernur NTB Tandatangani Nota Kesepakatan RPJMD 2025-2029, Fokus pada Kemiskinan dan Pariwisata Dunia

Jumat, 11 April 2025 - 11:23 WITA

60 Persen Pajak Kendaraan Masuk ke Kas Daerah Lombok Timur, Capai Rp 84 Miliar di 2025

Jumat, 11 April 2025 - 10:51 WITA

Wakil Bupati Lepas Tim Satgas Pengawasan Pertambangan di Lombok Timur

Kamis, 10 April 2025 - 22:32 WITA

Bupati Lombok Timur Kukuhkan 8 Staf Khusus Meski Pemerintah Pusat Larang

Kamis, 10 April 2025 - 21:35 WITA

SIW Bongkar Kegagalan Sistemik BUMD Lombok Timur: Korupsi, Manajemen Buruk, hingga Krisis Kepercayaan

Kamis, 10 April 2025 - 18:57 WITA

Bupati Lotim Lantik 34 Kepala Pasar dengan Masa Uji Coba 3 Bulan

Kamis, 10 April 2025 - 14:59 WITA

Atap Tiga Kelas SDN 6 Batuyang Ambruk karena Konstruksi Rapuh

Rabu, 9 April 2025 - 23:51 WITA

Dukung Wisata Premium, APPR Minta TNGR dan Pemda Lombok Timur Kelola Rinjani Secara Mandiri

Berita Terbaru

Syamsuddin Mundur dari Partai Perindo Lombok Timur. (Foto: Lombokini.com).

Politik

Syamsuddin Mundur dari Partai Perindo Lombok Timur

Rabu, 16 Apr 2025 - 19:24 WITA

Suku Sasak 1911 .(Foto: Lombokini.com).

Opini

Genealogi Keterjajahan dan Kesengsaraan Sasak

Minggu, 13 Apr 2025 - 14:39 WITA

Pasangan pengantin asal Jerman nyongkolan Adat Sasak Lombok. (Foto: Lombokini.com).

Budaya

HIMALO Akan Perkenalkan Tradisi Adat Sasak di TMII

Sabtu, 12 Apr 2025 - 17:40 WITA