LOMBOKINI.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur bersama Pemerintah Desa Puncak Jeringo menggelar pelatihan tanggap darurat bencana selama tiga hari, dari 13 hingga 15 Oktober 2025. Pelatihan ini memberdayakan 30 anggota Taruna Siaga Bencana Desa (TSBD) setempat.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lombok Timur, Rusman S.Pd., MM, secara resmi membuka pelatihan di aula Desa Puncak Jeringo. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
“Kemampuan tanggap darurat harus dimiliki setiap warga agar mereka dapat menyelamatkan diri, keluarga, dan lingkungan saat bencana terjadi,” tegas Rusman.
PJ Kepala Desa Puncak Jeringo, Mulyadi, menyambut baik sinergi ini. Ia mengapresiasi BPBD Lombok Timur atas perhatian dan pendampingan nyata bagi desanya. Mulyadi memaparkan kondisi geografis desanya yang rentan terhadap tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung, kebakaran, dan gempa bumi.
“Karena itu, kami memandang pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia kami sejak dini,” ujarnya.
Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari karang taruna, tokoh perempuan, dan tokoh masyarakat mengikuti pelatihan ini dengan antusias. Selama dua hari pertama, para fasilitator dari BPBD Lombok Timur menyampaikan materi inti seperti manajemen bencana, kajian risiko, perencanaan evakuasi, dan penyusunan protap penanggulangan bencana (RENKON).
Memasuki hari ketiga, para peserta memraktikkan langsung seluruh teori dalam sebuah simulasi penanggulangan bencana. Simulasi puncak ini mengasah kemampuan teknis evakuasi, penyelamatan korban, serta koordinasi lapangan.
Selain itu, Ketua ORARI Lokal Lombok Timur membekali peserta dengan teknik komunikasi radio. Bekal ini memastikan mereka dapat menyampaikan informasi darurat dengan cepat meski jaringan seluler terganggu.
Ketua TSBD Desa Puncak Jeringo, Sujan, mengungkapkan rasa syukurnya. Ia mengakui pelatihan ini sebagai pembekalan paling lengkap yang pernah diterima TSBD.
“Kami berharap kemampuan baru ini menjadikan para anggota lebih tangguh dan siap diterjunkan di lapangan,” tuturnya.
Menutup kegiatan, Mulyadi berpesan agar hasil pelatihan tidak berhenti sebagai seremonial. Ia berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan BPBD Lombok Timur guna membangun desa yang mandiri dan tangguh bencana.
Sinergi nyata ini diharapkan dapat menjadikan Desa Puncak Jeringo sebagai contoh desa yang sigap dan siap menghadapi berbagai ancaman di masa depan. ***
Editor : Najamudin Annaji







