LOMBOKINI.com – Asisten II bidang perekonomian dan pembangunan Setdakab Lombok Timur, Ahmad Masfu menanggapi pemberitaan yang beredar disejumlah media.
Dalam berita yang beredar bahwa Asisten II menyebut salah satu paslon comot data yaang tidak jelas.
Ahmad Masfu mengatakan tidak pernah mengeluarkan statement yang mengatakan salah satu Paslon asal maen comot data.
Namun, kata Masfu semua Paslon bisa berkoordinasi dengan Pemkab Lotim untuk menyinkronkan data yang diperlukan.
” Saya tidak pernah menyebut salah satu Paslon, namun harapan kita supaya semua tim paslon bisa mensinkronisasikan data yang di dapat dengan data yangg ada di pemda, biar tidak salah dalam penyampaian dipublik”, katanya.
Diberitakan sebelumya, Salah satu calon Bupati Lombok Timur, H. Suryadi Jaya Purnama (SJP), mengkritik data Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
Menurut SJP, persentase angka kemiskinan di Lombok Timur merupakan yang tertinggi kedua di NTB, dengan mencapai 14,51% atau lebih dari 180 ribu jiwa.
“Kami meminta Asisten II jujur kepada masyarakat dan tidak beretorika. Silakan buka datanya jika ingin transparan,” ujar SJP”, diberitakan sejumlah media online, Senin 23 September 2024.
Anggota DPR RI ini juga menyayangkan pernyataan Asisten II Setda Lombok Timur, Ahmad Masfu, yang menuduh pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati sembarangan mengambil data terkait angka kemiskinan.
SJP menegaskan bahwa data yang disampaikannya kepada masyarakat adalah data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Terkait tuduhan Asisten II bahwa Paslon asal comot data, justru dia yang berusaha menutupi data yang sebenarnya,” cetus SJP.
Dia mengatakan tidak mempermasalahkan penurunannya, namun Lombok Timur masih menduduki peringkat ke 9 dari presentase dan dari jumlah paling besar.
“Kalau prosesnya turun atau naik, kita tidak masalahkan, yang penting kita lihat hasil akhirnya kita termiskin nomor 2 setelah KLU”, kata SJP.***