LOMBOKINI.com – Ratusan jamaah Pondok Pesantren Baiturrahman Bagek Papan, Pringgabaya, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Kejaksaan Negeri Lombok Timur (Kejari Lotim) dan Pengadilan Negeri Selong (PN Selong), Kamis 29 Februari 2024.
Mereka menuntut agar pimpinan Ponpes Baiturrahman Ustadz Suhaili dibebaskan dari segala tuntutan terkait kasus dugaan asusila terhadap santrinya.
Massa aksi membawa spanduk dan pamflet berbagai tulisan yang menuntut agar Ustaz Pimpinan Ponpesnya dibebaskan karena dianggap tidak bersalah dalam kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.
Kini kasus tersebut dalam proses sidang di Pengadilan Negeri Selong dan belum diputuskan.
”Kami minta Ustaz kami dibebaskan dari segala tuntutan karena tidak bersalah dan harus segera dikembalikan nama baiknya,” teriak orator aksi, Suharji dalam orasinya.
Tampak massa aksi kaum laki-laki dan kebanyakan kaum perempuan dengan membawa anaknya ikut aksi demi membela dan membebaskan gurunya dari segala tuntutan.
“Pokoknya kami tidak akan pulang sebelum apa yang menjadi tuntutan kami direspon pihak kejaksaan maupun pengadilan,” tegas orator lainnya, Ahmad Aradi.
Perwakilan massa aksi termasuk Kades Bagik Papan, H. Maidy diterima Kasi Intelijen Kejari Lotim, LM. Rasyidi bersama dengan JPU kasus pimpinan Ponpes yang menjadi terdakwa dugaan pelecehan seksual terhadap santrinya.
Kasi Intelijen menjelaskan kami selalu profesional dalam menangani kasus pimpinan Ponpes tersebut, karena pihaknya sudah diberikan kesempatan untuk menghadirkan saksi yang meringankan dari pihak terdakwa.
“Kita lihat nantinya di fakta persidangan karena proses masih sedang berjalan dan belum diputuskan,” tegas Kasi Intelijen yang didampingi jaksa peneliti kasus pimpinan Ponpes.
Setelah mendengarkan penjelasan dari pihak Kejari Lotim lalu massa aksi kembali melanjutkan aksinya ke PN Selong untuk menyampaikan tuntutan yang sama lalu membubarkan diri dengan tertib dan dikawal aparat kepolisian. ***