LOMBOKINI.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mengedarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk wilayah perairan Nusa Tenggara Barat (NTB). Peringatan ini mewajibkan masyarakat dan pelaku pelayaran untuk mewaspadai gelombang yang berpotensi mencapai ketinggian 4 meter.
Peringatan resmi yang berlaku mulai 15 Oktober 2025 pukul 08.00 WITA hingga 16 Oktober 2025 pukul 08.00 WITA itu menyebutkan beberapa wilayah dengan risiko tertinggi. Wilayah tersebut meliputi Selat Lombok bagian selatan dan utara, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, serta Samudra Hindia selatan NTB.
Prakirawan BMKG Juliani Intan Sari menegaskan peringatan tersebut dalam rilisnya pada Rabu 15 Oktober 2025. “Waspadai tinggi gelombang yang mencapai 2 meter atau lebih di Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, serta Samudra Hindia selatan NTB,” tulis Juliani.
BMKG juga mengingatkan adanya risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Lembaga ini meminta para nelayan untuk tidak memaksakan melaut jika kecepatan angin melebihi 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Sementara itu, BMKG menganjurkan kapal tongkang, kapal ferry, hingga kapal besar seperti kargo dan kapal pesiar untuk menunda keberangkatan. Anjuran ini berlaku khususnya jika gelombang laut memasuki kategori tinggi hingga sangat tinggi.
“Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter membahayakan kapal besar,” lanjutnya.
BMKG pun mengimbau masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir pantai untuk selalu waspada. Mereka harus mengantisipasi potensi gelombang tinggi dan arus kuat, terutama di area yang berhadapan langsung dengan laut lepas. ***
Penulis : Harry Bahagia







