LOMBOKINI.com – Plt. Kepala Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Lalu Fathul Kasturi, mengatakan penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Lombok Timur, mulai dari tingkat distributor hingga ke kios pengecer dan kelompok tani, berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menurut Kasturi, tidak ada masalah yang ditemukan dalam proses distribusi pupuk bersubsidi, termasuk saat petani melakukan penebusan pupuk di tingkat kios atau pengecer.
“Kami telah membuktikan melalui sidak (inspeksi mendadak) beberapa hari lalu, baik di tingkat distributor, kios pengecer, maupun petani. Tidak ditemukan masalah karena semua berjalan normal dan sesuai peraturan,” ujar Kasturi di kantornya, Kamis 6 Februari 2024.
Dia meyakini bahwa para distributor dan kios pengecer tidak akan berani memainkan harga pupuk bersubsidi di tingkat petani, karena barang subsidi ini selalu diawasi oleh Aparat Penegak Hukum (APH).
“Beberapa hari lalu, tim dari Mabes Polri juga turun untuk melakukan pengawasan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi. Hasilnya, Lombok Timur dalam kondisi aman dan tidak ada masalah”, katanya.
Meski demikian, pengawasan secara intensif akan terus dilakukan bersama tim Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3). Tujuannya adalah untuk memastikan setiap keluhan dari petani dapat segera ditindaklanjuti.
“Kita akui sebagai manusia biasa, tidak ada yang sempurna. Namun, jika kita terus melakukan kesalahan, itu tidak bisa diterima. Oleh karena itu, pengawasan terhadap barang subsidi ini harus tetap intensif,” tegas Kasturi.
Sebagai Plt. Kepala Dinas Pertanian, Kasturi berharap semua program di dinasnya dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemajuan sektor pertanian di Lombok Timur.
“Kami ingin hari ini lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini,” harapnya.
Kasturi juga mengimbau seluruh petani dan kelompok tani di Lombok Timur untuk aktif memberikan informasi kepada dinas jika menemukan hal-hal yang tidak wajar. Tujuannya adalah agar masalah dapat segera ditangani.
“Selama ini, petani jarang mengadu jika ada masalah di lapangan, mungkin karena kondisi saat ini relatif aman. Namun, kami berharap ke depan petani dapat lebih proaktif melaporkan jika ada hal-hal yang kurang baik,” pungkasnya.***