LOMBOKINI.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur (Pemda Lotim) memperketat aturan pendakian Gunung Rinjani guna menjamin keselamatan pendaki.
Mereka mewajibkan seluruh pendaki menginap semalam dan mengikuti pembekalan di Sembalun sebelum memulai pendakian.
Kebijakan ini merupakan langkah preventif menyusul banyaknya insiden akibat kelelahan atau kurang persiapan. Pemkab Lotim juga meningkatkan kapasitas pemandu dan porter melalui pelatihan khusus.
Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, menegaskan kewajiban baru ini saat membuka Pelatihan Rinjani Rescue Vertical Evacuation di Sembalun, Kamis 17 Juli 2025.
“Sekarang, setiap pendaki melalui jalur Sembalun wajib menginap dan mengikuti pembekalan di sini,” tegasnya.
Ia menekankan kebijakan ini melindungi keselamatan pendaki sekaligus mengatur tanggung jawab atas dampak wisata masif.
“Kita tidak ingin lagi mendapati pendaki tersesat atau cedera karena minim informasi. Jangan langsung naik dari Bali atau Mataram tanpa paham risiko. Saat insiden terjadi, tim Lotim-lah yang pertama bergerak,” paparnya.
Bupati mengingatkan bahwa pendakian Rinjani menyangkut nyawa manusia, di mana Tim SAR dan relawan Lotim selalu menjadi garda terdepan evakuasi.
Pemda memberlakukan kewajiban menginap dan briefing (pembekalan medan, cuaca, logistik, dan SOP evakuasi) sebagai langkah antisipasi.
Kebijakan ini menunjukkan kepedulian Pemda terhadap kesiapan fisik dan kesadaran risiko pendaki. Bupati juga menuntut tanggung jawab pelaku wisata.
“Mulai travel agent, pemandu, hingga pengelola penginapan harus memperbaiki diri. Jangan mengejar keuntungan tetapi mengabaikan keamanan. Pendaki wajib siap mental, fisik, dan administrasi. Jika ada masalah, kita semua yang repot,” tegasnya.
Ia memerintahkan Dinas Pariwisata Lombok Timur menyusun regulasi teknis bersama seluruh stakeholder.
“Briefing pra-pendakian, pengecekan kelengkapan, dan koordinasi dengan petugas taman nasional serta SAR wajib menjadi standar tetap,” tambahnya.
Langkah ini bertujuan memberi rasa aman tanpa mempersulit pendaki. Kebijakan ini juga memastikan kehadiran pendaki mendongkrak ekonomi masyarakat Sembalun.
“Rinjani adalah tanggung jawab kolektif. Keselamatan jadi prioritas utama,” pungkasnya. ***
Editor : Najamudin Anaji







