Sargassum, dari Momok Wisata Jadi Harapan Baru Pertanian NTB

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:16 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kick off program Blue Innovative Startup Acceleration (BISA) di Lombok Timur. (Foto: Lombokini.com/Hari).

Kick off program Blue Innovative Startup Acceleration (BISA) di Lombok Timur. (Foto: Lombokini.com/Hari).

LOMBOKINI.com Selama bertahun-tahun, Sargassum mengganggu wisata bahari dan aktivitas nelayan pesisir. Namun, anak muda NTB bersama mitra startup kini mengubah gulma laut cokelat ini menjadi produk biostimulan yang menyuburkan lahan pertanian.

Melalui program Blue Innovative Startup Acceleration (BISA), Lombok Research Center (LRC) dan startup Aquabloom memperkenalkan teknologi yang mengolah Sargassum menjadi biostimulan pertanian.

Mereka meluncurkan program ini di Desa Kertasari, Kecamatan Labuhan Haji, dengan dukungan penuh pemerintah daerah, baik Provinsi NTB maupun Kabupaten Lombok Timur.

Direktur LRC, Suherman, menyatakan inisiatif ini merupakan bagian dari upaya besar untuk membangun pertanian berkelanjutan.

“Sargassum menyimpan nilai ekonomi yang tinggi. Dengan dukungan banyak pihak, proyek ini akan berkelanjutan dan memberi manfaat bagi masyarakat pesisir dan petani,” katanya pada Selasa, 26 Agustus 2025.

Aquabloom melihat peluang besar di balik masalah yang selama ini ditimbulkan Sargassum. Direktur Aquabloom, Michelle Arsjad, menyebut biostimulan berbahan Sargassum mampu meningkatkan hasil pertanian 20-30 persen.

Baca Juga :  Program Keringanan Pajak Samsat Selong Dongkrak Penerimaan Hingga 15 Persen

“Produk ini dapat petani gunakan untuk berbagai tanaman. Dari padi, jagung, hortikultura, hingga tembakau. Uji coba di sejumlah daerah menunjukkan 90 persen lahan mengalami peningkatan produksi,” jelasnya.

Michelle menekankan bahwa kunci keberhasilan terletak pada keberlanjutan. Menurutnya, program ini harus bersifat jangka panjang dan masyarakat dapat mereplikasinya di lokasi lain.

“Tanpa kesinambungan, manfaatnya hanya sesaat. Karena itu, semua pihak perlu terlibat,” tambahnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi NTB menilai inisiatif ini mendukung agenda pembangunan daerah. PPID Bappeda NTB, Maulida Illiyani, menyatakan pengolahan Sargassum sangat relevan dengan isu ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan.

“Program ini memberikan dampak kompleks, mulai dari mengurangi sampah, mewujudkan pertanian berkelanjutan, hingga meningkatkan ekonomi pesisir,” katanya.

Baca Juga :  Dapur MBG Lombok Timur Serap Tenaga Kerja dan Dongkrak Ekonomi Lokal

Dia juga menekankan pentingnya dukungan masyarakat desa. “Jika pemerintah desa dan masyarakat bersatu, saya yakin Kertasari tidak hanya maju di sektor pertanian, tetapi juga memiliki komoditas unggulan dari Sargassum,” tambah Maulida.

Inovasi biostimulan ini menawarkan perspektif baru: limbah laut dapat menjadi solusi pangan. Dalam konteks global, pendekatan ini sejalan dengan tren ekonomi biru yang memanfaatkan potensi laut untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan tanpa merusak ekosistem.

Inovasi semacam ini tidak hanya memberi nilai tambah bagi masyarakat lokal, tetapi juga dapat menjadi model bagi daerah lain.

Acara peluncuran program ini mereka tutup dengan penandatanganan kontrak kerja sama antara LRC, Aquabloom, dan Pemerintah Desa Kertasari.

Meski baru langkah awal, inisiatif ini menawarkan narasi baru bagi NTB; dari wilayah yang berhadapan dengan tumpukan gulma laut, menjadi pelopor inovasi ekonomi biru berbasis masyarakat.***

Penulis : Hari

Editor : Najamudin Anaji

Berita Terkait

Pemuda Puncak Jeringo Kecewa, Menteri Transmigrasi Abaikan Aspirasi Warga
Menteri Transmigrasi Usung Konsep ‘Emas Baru’ untuk Pacu Kemajuan Lombok Timur
Lebih dari 30 Ribu Peserta Ramaikan Pawai Pertama Hultah Akbar NWDI Ke-90
Diskusi Pagi di Kho Pi NenG Bahas Strategi Pengembangan Ekonomi Lombok Timur
Baznas Lombok Timur Salurkan Bantuan untuk Anak Asuh 99 LKSA
Polisi Ringkus Pelaku Penganiayaan Tawuran Malam Tahun Baru di Keruak
Pemkab Lotim Pangkas Anggaran Seremonial, Alihkan ke Pendidikan dan Kesehatan
Bupati Iron: ‘Monitoring Lemah, Peringkat MCP Kita Anjlok’

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 23:49 WITA

Pemuda Puncak Jeringo Kecewa, Menteri Transmigrasi Abaikan Aspirasi Warga

Jumat, 12 September 2025 - 18:30 WITA

Menteri Transmigrasi Usung Konsep ‘Emas Baru’ untuk Pacu Kemajuan Lombok Timur

Jumat, 12 September 2025 - 15:16 WITA

Lebih dari 30 Ribu Peserta Ramaikan Pawai Pertama Hultah Akbar NWDI Ke-90

Jumat, 12 September 2025 - 13:07 WITA

Baznas Lombok Timur Salurkan Bantuan untuk Anak Asuh 99 LKSA

Jumat, 12 September 2025 - 12:22 WITA

Polisi Ringkus Pelaku Penganiayaan Tawuran Malam Tahun Baru di Keruak

Kamis, 11 September 2025 - 22:47 WITA

Pemkab Lotim Pangkas Anggaran Seremonial, Alihkan ke Pendidikan dan Kesehatan

Kamis, 11 September 2025 - 18:11 WITA

Bupati Iron: ‘Monitoring Lemah, Peringkat MCP Kita Anjlok’

Rabu, 10 September 2025 - 23:24 WITA

Pemkab Lombok Timur Gandeng Orang Tua dan IPARI Perkuat Perlindungan Anak

Berita Terbaru

Hadiri dan Sukseskan Hultah Akbar NWDI ke-90 dan Haul ke-28 Maulana Syaikh di Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Ahad 14 September 2025. (Foto: Lombokini.com/Tangkapan Layar).

Khazanah

Kenapa Datang ke Hultah NWDI

Jumat, 12 Sep 2025 - 23:53 WITA