LOMBOKINI.com – Pada saat Hari Raya Idul Adha, seseorang akan lebih banyak mengkonsumsi daging merah, baik daging kambing maupun daging sapi hasil kurban. Bila mengkonsumsi terlalu banyak bisa menimbulkan reskio bagi kesehatan, meski daging merah ini banyak nutrisi penting termasuk protein, vitamin B12, dan zat besi.
Mengutip um-surabaya.ac.id pada Jumat 30 Juni 2023. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Ira Purnamasari mengungkap, mengkonsumsi daging merah terlalu banyak berakibat buruk bagi kesehatan.
Akibatnya, keluhan pada kesehatan yang sering muncul adalah konstipasi atau sembelit. Sembelit merupakan sebuah kondisi seseorang kesulitan dalam buang air besar, feses menjadi keras, dan mengejan berlebihan saat proses BAB.
Menurut Ira, daging merah mengandung tinggi lemak yang membuat sistem pencernaan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses mencerna makanan.
Selain itu, daging merah juga mengandung serat protein yang keras dan zat besi yang tinggi sehingga mengakibatkan feses menjadi lebih keras dan menggumpal.
“Kondisi tersebut mengakibatkan usus harus bekerja lebih ekstra dalam mengeluarkan feses,”ujar Ira Kamis (29/6/2023).
Gejala pada sembelit seperti perut terasa penuh, lebih sering kentut, menurunnya frekuensi BAB, feses keras dan kering, mengejan berlebihan saat proses BAB, hingga muncul BAB berdarah.
Selain itu juga merasa tidak puas setelah BAB, merasa ada yg mengganjal, dan membutuhkan waktu yang lebih lama saat berada di WC.
Sesorang yang memiliki keluhan konstipasi atau sembelit tidak perlu khawatir. Ira Purnamasari memberikan tips cara untuk mencegah terjadinya sembelit :
Pertama, konsumsi air putih. Dengan memenuhi asupan cairan minimal 2 liter per hari dapat mencegah seseorang dari susah buang air besar, sekaligus menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Kedua konsumsi buah dan sayur. Buah dan sayur mengandung serat yang dapat melunakkan feses sehingga feses dapat lebih mudah dikeluarkan.
“Salah satunya buah pepaya yang sudah tidak diragukan fungsinya dalam melancarkan BAB. Sayuran hijau juga mengandung tinggi serat yang baik dikonsumsi untuk melancarkan BAB,”imbuhnya lagi.
Ketiga, konsumsi probiotik. Tempe merupakan makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai, mengandung probiotik atau bakteri baik yang tentunya baik untuk sistem pencernaan. Probiotik dapat membantu memperbaiki frekuensi BAB menjadi lebih teratur.
“Sama seperti tempe, yogurt juga mengandung probiotik yang dapat membantu melancarkan proses pencernaan,”tandasnya.(*)