LOMBOKINI.com – Harga sembako masih tinggi di Wilayah Lombok Timur (Lotim), namun pemerintah berusaha mengatasi hal ini dengan menggulirkan bantuan pangan beras kepada 22 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP). Pada tahun ini, jumlah penerima bantuan pangan beras mengalami peningkatan sekitar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 22 juta PBP dari sebelumnya 21,3 juta.
Perum Bulog menjadi pelaksana bersama Pemerintah Daerah, dengan menyalurkan bantuan pangan beras perdana sebanyak 140,520 kg dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada Senin ( 23/1/2024),
Bantuan ini akan disalurkan ke dua Kecamatan, yakni Sakra Timur sebanyak 66,720 kg dan Selong 73,800 kg.
“Hari ini Perum Bulog bersama Pemda Lombok Timur mulai menyalurkan bantuan pangan beras untuk masyarakat,” kata M. Syaukani, Kepala Pimpinan Cabang Bulog Lotim.
Bantuan pangan beras ini direncanakan berlangsung hingga Bulan Juni 2024 mendatang, terdapat perbuhaan database penerima.
Syaukani menjelaskan bahwa data Tahun 2024 berasar dari Pensasaran Percepatan penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang merupakan sumber dari BKKBN, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan data PNM yang telah diverifikasi oleh Pusat.
Menurut Syaukani, bantuan ini merupakan salah satu program pemerintah untuk memberikan bantalan ekonomi kepada masyarakat dalam menghadapi dampak El Nino.
Setiap bulannya, masyarakat berpendapatan rendah akan menerima bantuan beras sebanyak 10 kg, yang diharapkan dapat mencukupi kebutuhan konsumsi bulanan.
“Ini karena konsumsi beras per kapita di Indonesia rata-rata berada di 6,6 kg dalam sebulan,”ungkap Syaukani.
Lebih lanjut, bantuan pangan beras ini juga turut andil sebagai salah satu upaya menekan harga sembako masih melambung tinggi dikarenakan belum memasuki musim panen raya.
“Tentunya beriringan dengan upaya lainnya yang dilakukan pemerintah, sehingga secara sinergis dapat membuahkan hasil yang positif dan berprogres baik,”tutupnya. (Lk)
Penulis : Ong
Editor : Redaksi