LOMBOKINI.com – Maraknya kasus kekerasan di lingkungan satuan pendidikan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) memicu keprihatinan. Menurut data dari Dinas DP3AKB, sedikitnya 9 kasus bullying di sekolah-sekolah Lotim sepanjang tahun 2023.
Kepala Dinas DP3AKB Kabupaten Lotim, H. Ahmad, menekankan pentingnya langkah preventif dalam mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Salah satu solusi yang disarankan adalah pemasangan kamera CCTV di area sekolah.
Menurut Ahmad, lingkungan sekolah yang tidak terjangkau pengawasan guru menjadi pemicu utama terjadinya perundungan atau bullying dan kekerasan lainnya.
Pemasangan CCTV diharapkan dapat membantu memantau aktivitas siswa baik di dalam maupun di luar ruangan, serta memudahkan pengawasan oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di lingkungan satuan pendidikan Lotim.
“Sangat perlu CCTV. Tapi juga harus membangunkan kesadaran dan pengawasan di antara pendidik dan di didik. Apalagi sekarang sudah terbentuk Satgas anti kekerasan di Dikbud,” terang H Ahmad, yang juga anggota Satgas TPPK Kabupaten Lotim kepada media ini, Rabu 17 April 2024.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, Yulian Ugi Listianto, menegaskan pentingnya penerapan teknologi dalam upaya mencegah kekerasan di lingkungan sekolah.
Melalui kamera CCTV membantu pengawasan penerapan Wawasan Kebinekaan Global dengan harapan sekolah bebas dari bullying, intoleran dan kekerasan dan pelecehan.
Saat ini, sebanyak 28 sekolah di lingkup UPTD Dikbud Kecamatan Sikur telah memanfaatkan fasilitas kamera CCTV untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan di area sekolah.
Diharapkan, langkah ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lainnya dalam mengadopsi teknologi sebagai sarana pengawasan yang efektif guna menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi seluruh siswa. ***