LOMBOKINI.com – Pasang laut maksimum diprediksi terjadi di perairan Lombok dan Bima hingga akhir September. BMKG mengimbau warga pesisir tetap siaga menghadapi potensi banjir rob.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob di wilayah pesisir Lombok dan pesisir Bima. Fenomena ini diperkirakan terjadi mulai Kamis malam (25/9/2025) hingga Selasa pagi (30/9/2025).
Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi, menyebut banjir rob dipicu pasang air laut maksimum yang bertepatan dengan kondisi gelombang dan arah angin tertentu.
“Potensi banjir rob diperkirakan terjadi pada malam hingga dini hari, dengan ketinggian pasang lebih dari 1,7 meter,” kata Satria dalam keterangan resmi, Rabu (24/9/2025).
Prakiraan Cuaca
Untuk wilayah perairan Lembar, cuaca diperkirakan cerah berawan hingga hujan ringan. Angin bertiup dari timur ke selatan dengan kecepatan 5–15 knot, gelombang setinggi 0,1–4 meter, dan pasang maksimum lebih dari 1,7 meter pada pukul 23.00–02.00 WITA.
Sementara di perairan Sape, kondisi cuaca serupa dengan ketinggian gelombang 0,1–2,5 meter. Pasang maksimum lebih dari 1,7 meter diperkirakan terjadi pada pukul 01.00–05.00 WITA.
Wilayah Terdampak
BMKG menyebut sejumlah wilayah pesisir berpotensi terdampak, antara lain Lombok yakni Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru, dan Labuhan Lombok.
Wilayah Sumbawa: Sumbawa dan Labuhan Badas. Sedangkan di Bima: Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u, dan Asakota.
BMKG mengimbau masyarakat pesisir, bantaran sungai, serta daerah rendah untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir rob.
“Masyarakat diharapkan terus memantau informasi cuaca dan gelombang terbaru melalui laman resmi BMKG maupun media sosial @infobmkgntb,” ujar Satria. ***
Penulis : Harianto
Editor : Harianto