LOMBOKINI.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersama DPRD dan jajaran terkait sedang mempersiapkan langkah besar untuk mengubah kawasan Teluk Nare di Desa Pemenang Barat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Mereka akan menyulap dermaga yang selama ini hanya menjadi titik penyeberangan ke Gili Trawangan, Meno, dan Air menjadi destinasi pariwisata modern dengan fasilitas lengkap.
Dalam kunjungan lapangan, Komisi I DPRD KLU bersama Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata mengungkapkan bahwa Pemda telah memiliki masterplan dan studi kelayakan dengan nilai investasi mencapai lebih dari Rp 200 miliar.
Kadis Perhubungan Lombok Utara, Parihin, menegaskan bahwa Teluk Nare akan menjadi kawasan terpadu, mulai dari terminal baru, pusat kuliner, amphitheater, bale kesenian, hingga kampung wisata healing.
“Kami akan menyiapkan Teluk Nare menjadi kawasan terpadu, mulai dari terminal, pusat kuliner, amphitheater, bale kesenian, hingga kampung wisata healing,” kata Parihin pada media ini, Kamis, 28 Agustus 2025.
APBD daerah dan dukungan pemerintah pusat akan menopang rencana besar ini. Pemda bahkan telah menyiapkan alokasi Rp 9 miliar pada APBD 2026 untuk membebaskan lahan tambahan seluas 5-6 hektare, yang akan melengkapi 3,1 hektare lahan yang sudah mereka miliki.
Mereka juga memastikan status pengelolaan Dermaga Teluk Nare segera beralih ke Pemda KLU melalui hibah aset dari Kementerian Desa PDT.
Pemerintah KLU menargetkan penyerahan resmi pada September ini dan akan melaunching kawasan tersebut pada November mendatang.
Wakil Ketua II DPRD KLU, I Made Kariyasa, menekankan pentingnya kejelasan status aset.
“Kami memastikan kejelasan status dermaga sebelum pembangunan dimulai. Status aset ini harus jelas agar pengembangan dapat berjalan,” tegasnya.
“Semoga semua rencana berjalan mulus, Teluk Nare akan menjadi “gerbang emas” pariwisata Lombok Utara, bukan hanya sebagai akses ke tiga gili, melainkan destinasi mandiri yang mampu menghidupkan ekonomi masyarakat”, harapnya. ***
Editor : Najamudin Anaji