LOMBOKINI.com – Banjir bandang yang melanda pada Kamis malam 18 September 2025 memutuskan jembatan penghubung Desa Teko dan Apitaik di Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Peristiwa ini nyaris melumpuhkan seluruh aktivitas warga dari enam dusun di desa tersebut.
Jembatan yang melintasi Kokok Tanggek itu tidak mampu menahan amukan arus banjir deras yang dipicu oleh curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Wakil Ketua BPD Desa Teko, H. Saiful Hady, menegaskan bahwa jembatan ini merupakan satu-satunya akses bagi sekitar 3.000 warga.
“Putusnya jembatan menyebabkan warga tidak bisa menggunakan sepeda motor atau mobil untuk beraktivitas dan mengangkut hasil pertanian. Aktivitas belajar mengajar anak-anak sekolah pun terganggu,” ujar Saiful.

Babinsa Desa Teko, Sertu Syafruddin Arrahman, mengonfirmasi bahwa jembatan tersebut ambruk pada pukul 20.00 WITA saat banjir mencapai puncaknya. Untuk sementara, warga harus memutar melalui Desa Kerumut atau Desa Tanak Gadang yang menghambat seluruh aktivitas ekonomi, transportasi, dan pendidikan.
Merespons kondisi darurat ini, Komandan Rayon Militer 1615-02 Pringgabaya, Kapten Inf. Agil, langsung mengecek kondisi jembatan dan warga terdampak. Pihaknya segera melaporkan ke BPBD Lotim untuk melakukan asesmen dan penanganan cepat.
Pemerintah Desa juga telah mengajukan permohonan bantuan perbaikan jembatan permanen ke pemerintah provinsi dan pusat. Saiful berharap pemerintah dapat secepatnya membangun kembali jembatan penghubung yang vital tersebut agar mobilitas warga dan siswa kembali normal. ***
Editor : Najamudin Anaji







