LOMBOKINI.com – Gerakan Pemuda Anti Korupsi (GPAK) menggelar aksi demonstrasi di Mapolres Lombok Timur, Senin 3 November 2025. Mereka menyampaikan ultimatum tegas kepada Kapolres Lombok Timur, AKBP I Komang Sarjana.
Aksi ini menuntut Kapolres segera menghentikan dugaan praktik pemotongan anggaran operasional sebesar 30 persen di seluruh Polsek se-Kabupaten Lombok Timur.
Selain itu, mereka juga memintanya mengubah sikap yang dinilai arogan dan acuh terhadap berbagai tokoh masyarakat.
Perwakilan massa aksi, M. Ikhwan Nawadi Fajar, menegaskan bahwa pemotongan anggaran tersebut mencederai prinsip keadilan.
“Tindakan ini tidak hanya merugikan jajaran di bawah, tetapi juga menurunkan kepercayaan publik,” tegas Ikhwan.
Selain penghentian pemotongan anggaran, GPAK menuntut Kapolres untuk mundur secara sukarela. “Kami menuntut Kapolres untuk introspeksi dan menunjukkan sikap kesatria. Jika tidak mampu menjalankan amanah dengan jujur dan bijaksana, lebih baik mundur,” tambahnya.
Mereka memberikan tenggat waktu kepada Kapolres untuk memberikan klarifikasi resmi. GPAK mengancam akan menurunkan 301 massa untuk aksi besar-besaran jika tuntutan ini diabaikan.
“Kalau tidak ada klarifikasi, kami akan jadikan aksi ini seperti bom atom di depan Polres,” ujarnya lantang.
Dia juga menyampaikan sindiran keras terhadap sikap Kapolres. “Kalau memang tidak sanggup memimpin dengan bijak, lebih baik jadi emak-emak di dapur saja,” tutupnya.
Usai menyampaikan tuntutan, massa aksi membubarkan diri dengan ancaman akan kembali aksi jika Kapolres tidak menanggapi secara langsung. ***
Penulis : Najamudin Anaji







