LOMBOKINI.com – Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) dihebohkan dengan kabar penghapusan Program Beasiswa NTB, salah satu unggulan dari pemerintahan Zul-Rohmi, yang akan berlaku mulai tahun depan.
Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, memberikan klarifikasi terkait pembatalan program beasiswa tersebut. Dengan tegas, ia menyatakan bahwa keputusan ini bukanlah atas keinginannya, melainkan hasil dari perubahan sistem.
“Saya tidak melakukan kampanye, saya hanya menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJ) 2024-2025. Jadi, penghentian ini bukan keputusan saya, tapi keputusan sistem, “katanya, mengutip ntbpos.com, Rabu, 29 November 2023.
“Ini berkaitan dengan aspek teknokratik dan komitmen untuk menyehatkan anggaran,”sambungnya.
Penjabat Gubernur melanjutkan dengan menjelaskan peranannya sebagai pelaksana tugas.
Ia memastikan implementasi RPJ 2024-2026 sesuai dengan arahan teknokratik dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
“Poin-poin RPJ 2024-2026 mencakup upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, penanggulangan stunting, penanganan inflasi, dan suksesnya Pemilu,” terangnya.
Penjabat Gubernur juga menegaskan bahwa RPJMD tahun 2025-2029, yang akan disusun oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, akan mengakomodir program-program berdasarkan janji politik yang diusung.
Mengenai pendidikan, Gita Ariadi menyoroti tanggung jawab pemerintah daerah terkait pendidikan menengah, sementara pendidikan tinggi menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Ia menekankan persiapan yang perlu dilakukan di tingkat pendidikan menengah, termasuk kesejahteraan guru honor dan peningkatan kemampuan guru bahasa Inggris.
“Dengan memiliki tenaga pendidik bahasa Inggris yang handal, kita dapat meningkatkan peluang mendapatkan beasiswa di luar negeri,” pungkasnya. **
Penulis : Ong
Editor : Redaksi