LOMBOKINI.com – Program Sekolah Penggerak (PSP) terus berupaya mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam menciptakan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program yang telah berlangsung sejak tahun lalu ini, dengan fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik, mencakup kompetensi literasi dan numerasi, serta karakter siswa, yang diawali dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, termasuk kepala sekolah dan guru.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Komunitas PSP Lombok Timur angkatan ke-II, menginisiasi sebuah Workshop ke-dua kalinya di SD Negeri 4 Danger, Kecamatan Masbagik, pada Senin, 4 September 2023.
Workshop yang diikuti 180 peserta ini, mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur.
Dalam Workshop tersebut, peserta dibimbing oleh fasilitator untuk menyusun Modul Ajar dan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi guru kelas 2 dan 5, serta guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIB), Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dan Bahasa Inggris jenjang SD.
Dikarenakan jumlah peserta yang cukup besar, panitia membagi pelaksanaan Workshop menjadi dua tahap. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses pembelajaran bagi peserta didik.
Ketua Komunitas PSP Lombok Timur, angkatan ke-II, Sumiadis, menjelaskan bahwa tahap pertama Workshop diadakan di SD Negeri 4 Danger, dengan diikuti oleh 100 peserta dari guru kelas 2 dan 5.
Sementara itu, Workshop bagi guru mata pelajaran akan dilaksanakan di SD Negeri 2 Paok Motong, yang akan berlangsung pada tanggal 7, 8, dan 9 September mendatang.
Sumiadis menegaskan, bahwa tujuan dari Workshop ini adalah agar peserta mampu mengembangkan modul ajar yang akan menjadi panduan dalam proses pembelajaran.
Hal ini menurutnya, sangat penting terutama untuk memastikan kualitas pengajaran dan fokus pada perkembangan siswa. Dengan harapan, ada pengimbasan ke sekolah non PSP untuk implementasi kurikulum merdeka.
Sebelumnya, kegiatan Workshop Modul Ajar dan Modul P5 ini dibuka oleh Kepala Dinas Dikbud Lombok Timur, Izzuddin.
Dalam sambutannya, Izzuddin berharap agar semua peserta mengikuti Workshop ini dengan sungguh-sungguh, sehingga program ini dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat.
Izzuddin juga menekankan, pentingnya penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah melalui kegiatan tersebut.
Dengan dukungan anggaran dari APBN, harapannya adalah setiap sekolah dapat menyelesaikan modul-modul dengan baik dan pengimbasan ke sekolah non PSP.
“Kegiatan ini telah mendapat intervensi APBN, maka kita berharap benar-benar dilaksanakan dengan kesungguhan. Serta, memberikan pengetahuan kepada sekolah yang belum termasuk sekolah penggerak,” imbuhnya. ***