LOMBOKINI.com – Sebuah lahan eks tambang pasir seluas 50 are di Dusun Rahayu Timur, Desa Kalijaga Timur, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, kini bertransformasi menjadi lahan agrobisnis yang produktif.
Damian, seorang petani lokal, berhasil mengubah lahan tandus berpasir tersebut menjadi sumber pendapatan yang menghasilkan omzet Rp 250 juta per tiga bulan.
Sebelumnya, lahan tersebut hanyalah perbukitan kering yang tidak produktif. Damian mengambil inisiatif untuk melakukan penggalian dan rehabilitasi lahan agar bisa ditanami berbagai komoditas pertanian.
“Awalnya, lahan ini tidak ada apa-apanya, hanya pasir kering. Tapi saya lihat ada potensi, jadi saya coba gali dan olah,” kata Damian, kepada media ini, Senin 20 Mei 2024.
Tanaman pertama yang ditanam Damian adalah tomat dan cabai. Hasilnya luar biasa, dari tomat saja ia mampu meraup keuntungan sekitar Rp150 juta.
“Tomat saja kita dapat hasil penjualannya sekitar Rp150 juta, kalau cabai ratusan juta. Kita hitung bersihnya sekitar Rp150-an juta lah,” tuturnya.
Keberhasilan ini, menurut Damian, sebagian besar disebabkan oleh harga pasaran yang tinggi. Misalnya, harga tomat per kilogram baru-baru ini mencapai Rp20 ribu.
“Saya lihat-lihat sekeliling, rata-rata tanam tomat. Kemudian saya nanam saat orang lain tidak nanam, sehingga pas panen nemu harga tinggi,” ungkapnya.
Melihat potensi ini, Damian berharap agar pemilik lahan eks tambang lainnya juga bisa memanfaatkan lahannya untuk pertanian.
“Saya harap, pemilik lokasi galian yang sudah tidak ditambang untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Banyak manfaatnya,” harapnya.
Transformasi lahan eks tambang menjadi lahan produktif ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi Damian.
Akan tetapi juga memberikan contoh nyata bagaimana lahan tidak produktif bisa diubah menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan. ***