LOMBOKINI.COM — Akhir tahun 2023, sejumlah pengelola wisata di Lombok Timur atau Lotim dihebohkan dengan informasi pelelangan sejumlah Objek Wisata. Pengumuman pelengan dengan Nomor: 806/301/PAR/2023, ini diekspos oleh Dinas Pariwisata Lotim.
Dalam pengumuman pelengan yang ditandantangi Kepala Dinas Pariwisata Lotim, Widayat, mengundang pihak ketiga untuk mengikuti pelelangan pengelolaan sejumlah objek pariwisata di Kabupaten Lotim tahun anggaran 2024.
Adapun objek wisata yang dilelang mulai dari tanggal 19 sampai dengan 26 Desember 2023, adalah Taman Wisata Labuhan Haji, Pesanggarahan Timbanuh, Pesanggarahan Puri Rinjani, dan Pantai Kerakat.
Pengumuman hasil pelelangan objek wista ini, belum diekspos oleh Dinas Pariwisata Lotim hingga saat ini. Bahkan, informasinya pelelangan telah dibatalkan.
Sementara pelelangan ini dalam rangka mengikut sertakan masyarakat dalam mengelola objek wisata. Selain itu, mendokrak Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2024.
Namun kabar buruknya bahwa objek wisata yang dilelalang mampu tingkatkan PAD, maka Kepala Dinas Pariwisata Lotim isunya bakal menduduki jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Kabar buruk lainnya, diduga ada pihak ketiga telah memesan sejumlah objek pariwisata dengan nilai kontrak lebih tinggi dari jumlah nilai sewa pihak pengelola saat ini.
Salah satu contoh objek wisata menjadi incaran adalah Taman Wisata Labuhan Haji yang saat ini dikola oleh Sunrise Land Lombok atau SLL.
Taman Wisata Labuhan Haji ini merupakan proyek Pemda Lotim yang mangkrak. Namun, dengan gigihnya SLL dapat mengubah objek wisata ini menjadi tempat favorit saat ini.
SLL ini, dikelolah oleh 24 anak muda asal Labuhan Haji. Mereka memiliki komitmen untuk memajukan daerah wisata labuhan haji yang dikelola saat ini menjadi tujuan wisata aman dan bersih se-NTB.
Partisipasi mereka dengan kesadaran dalam pengembangan kepariwisataan di Lotim, sia-sia dengan sikap Kepala Dinas Pariwisata Lotim. Tanpa menjalin koordinasi, Dinas Pariwisata melelangan sepihak objek wisata tersebut. Hal ini disayangkan oleh Direktur SLL Qori’ Bayyinaturroyi.
Ia mengatakan, Taman Wisata Labuhan Haji ini diketahui banyak orang bahwa SLL lah yang mengelola. Telah berkontrak dengan Pemda Lotim, nilai kontrak lima puluh juta per tahunya.
“Lalu kenapa harus di lelang, kecuali kalau destinasi belum ada pengelola depenitifnya,”kata Qori, kepada media ini, disela-sela kegiatan Pojok Jurnasil yang digelar oleh FJLT di SLL, Minggu, 31 Desember 2023.
Ia menduga, Kepala Dinas Pariwisata memiliki misi pribadi. Dengan mendatangkan PAD lebih besar, akan mendapatkan jabatan di Dinas lain yang dianggap lebih becek. Selain itu, untuk menjatuhkan SLL, karena dianggap selalu mengkritik pariwisata Lotim.
“Permasalah ini sudah kami sampaikan ke Pj. Bupati, (H.M. Juaini Taofik). Beliau mengaku tidak tahu menau permasalah ini, dan berjanji akan berkoordinasi dengan Kadis itu (Widayat),”tuturnya.
“Seorang Bupati saja tidak tau prihal pelelangan ini, apa lagi sekelas kita,”tambah Qori.
Sementara Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lotim, merilis jumlah PAD yang diperoleh Dinas Pariwisata Lotim tahun 2023. Tercatat sebesar tiga ratus dua puluh juta atau 6,4 persen dari target lima miliar dua ratus lima puluh juta.
PAD yang diperoleh tersebut, tidak berbanding lurus dengan jumlah pariwisata yang ada di Lotim. “Sistem PAD Pariwisata ini tidak maksimal dikelola,” kata Kepala Bapenda Lotim, Muksin, Rabu, 3 Januari 2023.
Hingga berita ini tayang, Kepala Dinas Pariwisata Lotim, Widayat, dikonfirmasi beberapa kali belum menjawab. Media ini juga mengunjungi kantornya, namun tidak ditempat. ***
Penulis : Ong
Editor : Redaksi