LOMBOKINI.com – Lombok Timur (Lotim) saat ini menghadapi dampak signifikan dari fenomena El Nino, yang telah mengakibatkan penundaan tanam padi bagi sebagian besar petani.
Menurut data terbaru, hanya sekitar 30 persen petani yang berhasil menanam padi hingga bulan Januari 2024.
Kepala Dinas Pertanian Lotim, Sahri, menjelaskan bahwa pergeseran musim hujan menjadi penyebab utama kendala ini. Biasanya, pada bulan September hujan sudah turun, dan pada bulan Desember hingga Januari, 80-90 persen petani sudah menanam padi. Namun,
“Situasi ini mengalami perubahan akibat Elnino,”katanya, menjawab media ini, Jumat, 14 Januari 2024.
Meskipun ada penundaan dan pergeseran masa tanam, Sahri memastikan bahwa ini tidak akan mengakibatkan kegagalan tanam. Diprediksi bahwa pertengahan Januari hingga Februari, banyak petani di Lotim akan menanam padi dengan adanya turunnya hujan.
“Pertanian kita optimis, insyaallah bulan Januari-Februari ini petani kita sudah banyak yang akan menanam. Karena sekarang sudah mulai turun hujan,” ujarnya optimistis.
Pihak berwenang, termasuk PJ Gubernur NTB, Dinas Pertanian NTB, BWS, dan BMKG, telah membahas masalah ini. Mereka menegaskan bahwa pergeseran musim tanam padi di Lotim disebabkan oleh Elnino, bukan kegagalan petani.
Kekeringan yang terjadi akibat Elnino mempengaruhi beberapa daerah dalam penyemaian bibit padi. Namun, dengan hujan beberapa hari terakhir, persemaian dan tanaman padi di Lotim mulai mendapatkan pasokan air.
Meskipun sawah tadah hujan dan yang mengandalkan irigasi dari bendungan Pandan Dure terdampak, ketersediaan pangan di Lotim tetap aman hingga Maret.
Langkah-langkah seperti Gerakan Nasional Menanam Padi dan Gerakan Tanam dilakukan sebelumnya, menjamin ketersediaan pangan di daerah ini.
Kepala Cabang Bulog Lotim, M Syaukani, menegaskan bahwa stok beras di Bulog masih mencukupi hingga musim panen mendatang, memastikan kelangsungan penyaluran bantuan pangan di wilayah tersebut . ***
Penulis : Ong